Uji klinis tahap dua untuk efikasi vaksin- melihat kemampuan vaksin apakah dapat memberikan manfaat bagi individu yang diberi imunisasi.
“Sementara, uji klinis tiga sebenarnya adalah untuk rekonfirmasi terhadap uji klinis satu dan dua yang telah dilakukan, dengan melibatkan lebih banyak relawan.” imbuh Basyir.
Basyir juga menyebut, keterlibatan banyak relawan dari berbagai negara, bangsa, dan etnis ini dikatakannya juga akan menunjukkan bahwa vaksin yang sedang diuji dapat diterima oleh orang dari beragam bangsa dan negara.
Informasi tambahan, kemampuan PT Bio Farma memang sudah teruji dalam urusan vaksin.
PT Bio Farma merupakan BUMN juga dipercaya Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) sebagai perusahaan farmasi yang kompeten di dunia dalam pengembangan vaksin COVID-19.
Vaksin produksi Bio Farma telah digunakan di 150 negara dan sebagai produsen telah dipercaya berbagai organisasi dunia dalam pengembangan vaksin, seperti World Health Organization (WHO) dan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)