"Dulu juga sempat ada pandemi Ebola dan MERs tapi berkat menteri kesehatan dan jajarannya, pandemi itu tidak masuk ke Indonesia," ungkap lulus FK Undap ini.
Untuk itu, ia berharap ada penambahan SDM epidemiolog. Dicky mengatakan, seperti Australian pemerintahnya berperan aktif memberikan beasiswa agar melanjutkan studi pada keilmuan epidemiologi.
"Di banyak negara sejak tahun 70-an itu ada yang disebut dengan istilah ilmu Global security bagaimana epidemiolog itu menjamin keamanan manusia, dari berbagai macam penyakit yang dianut oleh setiap negara maju," harap Dicky.
Profil Dicky Budiman
Ia merupakan Phd Candidate Global Health Security and Pandemi Griffith Universiry Australia.
Sebelumnya, juga mengambil Master Epidemiology di Griffith Universiry Australia, lulus tahun 2004.
Sementara pendidikan S1nya, dari Universitas Padjajaran sebagai Dokter Umum yang lulus tahun 1997.
Pria kelahiran kota Bandung, Jawa Barat pada 9 September 1971 ini, memiliki 23 tahun pengalaman kerja di pelayanam kesehatan, pemerintahan di Kementerian Kesehatan, Bappenaa, BPJS Kesehatan serta lembaga internasional ASEAN Sekretariat, UNDP, maupun OKI.
Ia pun pernah terlibat saat penanganan pandemi SARS, HIV, Swine Flu, Flu Burung, dan kini Covid-19.
Kari
- Direktur Perusahaan PT Kahatex Bandung
- Dokter UGD Rumah Sakit Bedah Bina Sehat Bandung
- Kepala Puskesmas Cisaruni Tasikmalaya
- Penerima Beasiswa ICDC Depkes - ADB
- Monitoring Evaluasi Global Fund Komponen HIV & AIDS
- Konsultan Regional ASEAN Task Force on HIV & AIDS
- Kepala Kerjasama Teknik dan Perjanjian Internasional Biro Perencanaan Kemkes
- Kepala Kerjasama Bilateral Pusat Kerjasama Luar Negeri Kemkes
- National Project Office MDGs Bappennas - UNDP
- Sekretaris Dewan Pengawas BPJS Kesehatan RI
Tim InterDep Penyusunan ASEAN Charter
Tim Penyelesain NAMRU
Pembangunan RS Hibah Pemri di Gaza Palestina
Misi penyelamatan insiden Mavi Marmara Laut Merah Israel
Misi Pemulangan TKI di Timur Tengah
Tim SCH Penyusunan Renstra Kesehatan Pertama Organisasi Kerjasama Islam