News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Perawat Covid-19 Minta Pemerintah Ketatkan Jam Kerja: Kami Kelelahan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perawat Covid-19.

Dirinya mengungkapkan, sampai hari ini jam kerja di rumah sakitnya masih memberlakukan 8 jam per satu kali shift.

Menurutnya, hal itu dilakukan lantaran kurangnya tim kesehatan untuk penanganan Covid-19.

"Di tempat kami masih 8 jam kerjanya, perawat di ruang biasa maupun di ruang Covid-19," tuturnya saat dihubungi Tribunnews.com.

Ia pun merasakan stres karena khawatir setiap pulang berdinas di kediamannya ada kelompok rentan Covid-19.

"Stress karena di rumah ada bayi dan lansia, kan imunitas mereka termasuk rentan. Pasien Covid-19 sejak bulan Mei enggak pernah kosong, malah lebih banyak dari pasien di ruangan biasa," ungkap Sari.

2.800 Perawat Terinfeksi Covid-19

 8 bulan pandemi Covid-19 di Indonesia dilaporkan ada 2.800-an perawat terinfeksi virus corona, 104 diantaranya meninggal dunia.

Hal itu disampaikan, Ketua Umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah dalam diskusi virtual Jumat (30/10/2020).

"Sampai hari ini perawat yang terinfeksi saja 2.890-an, di mana 104 meninggal dunia. Semua itu yang byname, byaddress yang masuk ke sistem," ujar Harif.

Menurutnya, angka tersebut bisa bertambah lantaran pekerjaan profesional perawat kian hari makin berat, di tengah angka positif Covid-19 yang belum melandai.

"Perawat bertugas di depan paling berat tugasnya. Jika ada yang terinfeksi maka ada efek dominonya, ada yang double shift, over time atau bisa dipinjam untuk ruangan orang lain, makin besar tingginya angka infeksi," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Haru Pasien Corona Ultah di Tempat Karantina, Dapat Kejutan dan Hadiah dari Para Perawat

Pihaknya pun berharap agar pemerintah memperluas tes PCR gratis untuk petugas kesehatan.

Sejauh ini, Harif menuturkan, tes PCR gratis baru dirasakan perawat di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten.

"Kita harapkan ini bisa sampai 10 provinsi yang jadi episentrum Covid-19. Itu salah satu upaya untuk bagaimana keamanan dan keselamatan perawat bisa terjaga," harap dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini