"Yang pergi-pergi keluyuran kan yang berusia 18-59. Di atas itu sudah berkurang, sudah pensiun, dan yang di bawah itu tidak sekolah. Maka itu saya sangat setuju sekolah sementara tutup dulu sampai aman banget untuk mengurangi risiko itu," ujar dia.
"Jadi kalau cakupan imunisasi pada kelompok usia 18-59 tahun itu tinggi cakupannya dalam waktu
singkat, dalam waktu enam bulan, maka insyaallah yang kelompok di atas 60 tahun dan di bawah 18
tahun akan terlindungi," Prof Soedjatmiko memastikan. (tribun network/genik)