Ia memohon agar masyarakat tidak sesumbar mengikuti acara tidak penting yang menimbulkan kerumunan.
Ia mengingatkan, apabila semua masyarakat patuh pada protokol kesehatan, maka angka penularan Covid-19 dapat turun.
"Saya harapkan mohon hindari kegiatan berkumpul tidak penting dan sebaiknya tetap terapkan protokol 3 M."
"Kita juga semua nakes punya keluarga, kita ingin bisa kembali beraktivitas dengan keluarga dan selamat dari pandemi ini," jelasnya.
Relawan Minta Tokoh Masyarakat Tak Abai Protokol
Senada dengan dr Efriadi, Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga ikut menanggapi lonjakan kasus Covid-19.
Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Andre Rahadian, meminta agar tokoh masyarakat menjadi panutan dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Agar Indonesia terlindung dan bebas dari COVID-19, diperlukan kolaborasi total dari seluruh lapisan masyarakat untuk saling bahu membahu menegur dan menjaga orang terdekat dalam hal penerapan protokol kesehatan."
"Para tokoh masyarakat memegang peran penting dalam mengajak dan menjaga masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari," ujarnya dalam keterangan pers di BNPB Jakarta.
Ia menerangkan, tokoh masyarakat menjadi ujung tombak kedisiplinan para pengikutnya.
Baca juga: DPR RI Kritisi Konsistensi Satgas Covid-19 Tangani Kerumunan, Nanti Ada yang Minta Dikirim Masker
Untuk itu, ia meminta agar para tokoh masyarakat memahami pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
"Para tokoh masyarakat ini adalah ujung tombak, kedisiplinan serta kepatuhan mereka dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi suatu contoh panutan bagi para pengikutnya."
"Jangan malah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan protokol dan membahayakan masyarakat," ungkapnya.
Andre menambahkan, pihak Satgas Covid-19 dan juga para relawan sudah bekerja mengedukasi, mengajak, dan mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.