Mereka telah dikarantina.
Media Jepang melaporkan, pejabat kesehatan berusaha melacak kontak mereka dan kemungkinan rute penularan.
Sementara itu, kasus pertama Prancis dari varian virus corona yang lebih menular itu adalah seorang warga kota Tours, di wilayah Centre-Val de Loire di bagian barat negara Prancis.
Ia baru tiba dari London pada 19 Desember 2020 lalu.
Baca juga: AS Perketat Aturan Masuk Bagi Pelancong Inggris Terkait Kekhawatiran Varian Baru Virus Corona
Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan, pasien tidak menunjukkan gejala.
Dia dites di rumah sakit pada 21 Desember 2020.
Kemudian, diketahuilah bahwa ia terjangkit jenis virus yang dikenal sebagai VOC 202012/01.
Saat ini, dia sedang menjalani isolasi mandiri.
"Otoritas kesehatan telah melakukan pelacakan kontak untuk para profesional kesehatan yang merawat pasien," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan juga menerangkan, kontak yang dianggap rentan juga akan diisolasi.
Kementerian menambahkan, hingga saat ini, beberapa sampel positif yang mungkin menunjukkan varian VOC 202012/01 sedang diurutkan oleh laboratorium spesialis Institut Pasteur.
Sebelumnya, Jepang telah melarang masuknya wisatawan dari Inggris selain dari warga negara dan penduduk Jepang yang kembali.
Sementara itu, Prancis baru saja menyetujui kesepakatan untuk meringankan larangan perjalanan bagi orang yang datang dari Inggris.
Diketahui juga, varian baru telah terdeteksi di Australia dan Denmark sebelumnya.
Padahal, kontrol perbatasan telah dilakukan dengan sangat ketat.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)