"Jadi mohon pengertiannya Bapak Ibu kita akan melakukan penyuntikan untuk publik itu antara akhir April sama Mei tolong itu juga dipahami dijaga tahapan ini. Kalau kita mau loncat, tolong pikirkan bagaimana dampaknya ke orang-orang," tutur Budi.
Indonesia lanjut Menkes juga menjadi negara beruntung karena berhasil mengunci 600 juta vaksin Covid-19 dengan cepat dan aman dari jalur bilateral maupun multilateral.
"Kita beruntung, kita sudah kunci sampai 600 juta vaksin aman," ujar Budi.
Budi menerangkan dalam tahap pengadaan vaksin, Indonesia membutuhkan setidaknya 360 juta dosis vaksin Covid-19 untuk membentuk herd immunity yakni 70% dari penduduk atau 188 juta rakyat Indonesia
"Kita ada tambahan 15% cadangan. Jadi kita membutuhkan 426 juta dosis vaksin," ujarnya.
Pemerintah kata Budi, sampai saat ini telah memiliki komitmen mendatangkan vaksin sebanyak 300-an juta vaksin.
"Dan kita memiliki opsi delivery sudah firm tapi delivery nya masih opsi sekitar 300 juta. Jadi kita sudah memiliki coverage 600 juta vaksin atau sekitar 150%," jelas dia.
Sejauh ini, ada empat jenis vaksin yang akan digunakan di tanah air yaitu vaksin Sinovac dari China, vaksin AstraSeneca ini dari Inggris-Eropa, vaksin biotech-Pfizer ini Jerman-Amerika kemudian juga ada vaksin Novavax dari Amerika Serikat.
"Jadi untuk cover, kalau ada apa-apa. Indonesia termasuk salah satu negara yang menyimpan berhasil jumlah vaksin dengan cepat dan aman," kata eks Dirut Bank Mandiri ini.
Harus Murah
Menkes Budi juga mengatakan, pihaknya terbuka atas saran vaksinasi mandiri asalkan memenuhi prinsip cepat, murah, dan menjangkau seluruh rakyat Indonesia.
"Jadi apapun mekanismenya tadi saya terbuka asalkan itu secepat-cepatnya, semurah-murahnya, dan sebanyak-banyak untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, Presiden Jokowi telah memberikan mandat bahwa vaksin adalah hak gratis untuk seluruh rakyat serta akan diberikan merata untuk segala macam golongan.
"Jangan sampai kelihatan satu golongan tertentu bisa mendapatkan akses yang lebih dapat lebih dulu," kata dia.