Kendati demikian, ia menekankan bahwa tes lebih lanjut diperlukan, karena hingga saat ini masih belum jelas apakah antibodi ini tetap ada pada tubuh mantan pasien Covid-19 itu selama satu tahun kemudian.
Ia juga sangat tertarik dengan cara dari 92 kasus ini tersebar di seluruh wilayah provinsi Hubei secara geografis selama Oktober hingga November 2019.
Selain itu, yang membuat penasaran Ben Embarek, 92 kasus ini terkait dengan Covid-19.
Misi tersebut juga dapat membuat timnya bertemu dengan pasien pertama Covid-19 yang diketahui China.
Pasien itu merupakan seorang laki-laki berusia 40-an tahun dan tinggal di Wuhan, namun ia diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan.
"Ia tidak punya kaitan dengan pasar, kami juga berbicara dengannya. Ia memiliki kehidupan yang membosankan dan normal saja, tidak pernah melakukan hiking di pegunungan, laki-laki ini seorang pekerja kantoran di sebuah perusahaan swasta," pungkas Ben Embarek.
Perlu diketahui, perubahan dalam susunan genetik suatu virus merupakan hal yang biasa.
Ini biasanya tidak berbahaya dan terjadi seiring waktu, saat penyakit berpindah dan berkembang biak di antara manusia atau hewan.