*Digelar Bersamaan Masyarakat Umum*
Dalam kesempatan sama, Nadia yang juga menjawab Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung itu mengatakan pelaksanaan vaksinasi mandiri ini dijadwalkan bersamaan dengan vaksinasi masyarakat umum.
Ia mengklaim, hal itu dilakukan agar penerima vaksin yakni tenaga kesehatan, kelompok lansia, maupun petugas pelayanan publik tetap menjadi prioritas pemerintah, sebagai kelompok rentan terpapar Covid-19.
Lebih jauh, ia memprediksi hanya 2 juta pekerja sektor padat karya yang akan ikut vaksinasi mandiri.
"Saya rasa jumlahnya tidak akan sebesar target pemerintah 181,5 juta. Swasta (mandiri) itu paling coveragenya mungkin tidak akan lebih dua juta saya rasa," kata Nadia.
Diharapkan, vaksinasi mandiri ini dapat menurunkan tingkat penularan Covid-19 di klaster lingkungan kerja.
"Setidaknya mengendalikan laju penularan di sana (lingkungan kerja) aktivitas sudah bisa dimulai walaupun tidak bisa optimal," ungkap Nadia.
Pro kontra pelaksanaan vaksinasi mandiri berdatangan.
Sejumlah pihak meminta pemerintah menyampaikan secara detail dan transparan pelaksanaan dan teknis vaksinasi kepada publik.
(Tribunnews.com/Shella/Endra/Rina Ayu)