Selain itu, Indonesia juga menjalin komunikasi dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) maupun tingkat regional ASEAN untuk berbagi informasi mengenai B117.
"Kami terus berupaya mengembangkan penelitian riset bersama-sama dengan Badan Litbangkes bersama badan riset nasional berkomunikasi dengan badan badan kesehatan dunia sesama negara ASEAN."
"Kami selalu bertukar informasi menguatan hal-hal yang bisa kita tangkal terhadap virus ini yang kita hadapi ini," ungkap Oscar virtual, Jumat 5/3/2021).
Baca juga: Komunitasi Cuci Darah Sambut Baik Pasien Penyakit Ginjal Kronik Dapat Diberi Vaksin Covid-19
Baca juga: Rekomendasi PAPDI: Pasien Penyakit Ginjal Kronik Bisa Divaksinasi Covid-19, Tapi Ada Syaratnya
Ia mengimbau masyarakat tidak resah namun tetap waspada pada varian virus yang dilaporkan memiliki penularan lebih cepat ini.
Oscar berharap masyarakat displin pada protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan).
"Pemerintah terus akan melakukan penguatan terhadap pelacakan, program isolasi, pengedepankan upaya 3T serta vaksinasi yang berjalan," jelasnya.
Sejauh ini, efektivitas vaksin Covid-19 yang ada belum memiliki pengaruh dengan adanya strain baru ini.
"Tidak akan ada hal-hal yang dikhawatirkan berlebihan jangan terlampau, jangan resah," pesannya
Baca juga: Rekomendasi PAPDI: Pasien Penyakit Ginjal Kronik Bisa Divaksinasi Covid-19, Tapi Ada Syaratnya
Baca juga: Jepang akan Lakukan Pemeriksaan Covid-19 Skala Besar di 30.000 Fasilitas Lansia
Jokowi Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Temuan Virus Corona B117 di Indonesia
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan ditemukannya varian baru virus corona B117.
Dua orang warga Indonesia yang terpapar virus yang menyebabkan Covid-19 tersebut telah negatif.
"Kepada bapak ibu dan saudara-saudara semuanya untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus Corona dari Inggris atau B117. Dua orang yang terpapar varian baru tersebut saat ini sudah negatif," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/3/2021).
Selain itu, kata Presiden, belum ada penelitian lebih lanjut yang menunjukkan bahwa varian virus baru tersebut lebih mematikan.
Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19, Epidemiolog Sarankan Pemerintah Harus Konsisten, Penyakit Tak Pilih-pilih
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal untuk Lansia Berlangsung Selama Empat Bulan
Pemerintah telah melakukan pencegahan penyebaran varian virus baru tersebut.