News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Kemenkes Sebut Vaksinasi Masih Efektif Cegah Virus Corona B117 yang Dinilai Lebih Cepat Menular

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi

"Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa varian baru ini lebih mematikan. Pencegahan agar tidak tertular virus dengan varian baru ini juga telah kita lakukan bersama-sama," katanya.

Presiden mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan.

"Mari kita tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seiring pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," katanya.

Baca juga: Wamenkes: Belum Ada Laporan KIPI Berat Lansia Pasca Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Kasus Aktif Covid-19 Sudah Menurun Drastis

Temuan Mutasi Virus Corona B117 di Indonesia

Diketahui sebelumnya, telah ditemukan mutasi baru virus Corona atau B117 di Indonesia asal Inggris.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam acara peringatan satu tahun Covid-19 yang digelar Kemenristek/BRIN, Selasa (2/3/2021).

"Kalau 1 tahun yang lalu kita menemukan kasus 01 dan 02 Covid-19. Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat 1 tahun hari ini, kita menemukan mutasi B117, UK mutation di Indonesia," kata Dante.

Menurut Dante dua kasus mutasi B117 di Indonesia tersebut ditemukan pada Senin malam, (1/3/2021).

Baca juga: Roy Suryo Sentil Kerumunan KLB Demokrat, Polisi Sebut Itu Tanggung Jawab Satgas Covid-19 Sumut

Baca juga: Ketua DPD RI Ingatkan Pemerintah Antisipasi Survei UNICEF Soal Kemiskinan Anak Imbas Covid-19

Dengan adanya temuan kasus tersebut maka menurutnya Indonesia akan semakin berat dalam menghadapi Pandemi.

"Ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan dua kasus. artinya Apa? artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat," katanya.

Temuan tersebut kata dia berdasarkan hasil pemeriksaan 462 sampel strain virus dari seluruh Indonesia.

Pemeriksaan sampel tersebut menggunakan metode Whole Genome Sequence (WGS).

"Refleksi itu akan membuat tantangan baru kita, ke depan untuk lebih mengembangkan proses-proses yang berkaitan dengan riset yang semakin cepat, model-model penanganan yang lebih baik studi studi analitik, karena proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini/Taufik Ismail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini