Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia kembali menerima vaksin Covid-19 CoronaVac dari Sinovac sebanyak 16 juta vaksin termasuk 1,5 juta overfilled dalam bentuk bulk, pada Kamis (25/3/2021).
Kedatangan jutaan vaksin tersebut merupakan kedatangan tahap keenam dari perusahaan farmasi asal China itu.
"Iya (hari ini tiba 16 juta vaksin dari Sinovac)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat dikonfirmasi.
Dengan tambahan ini, Indonesia telah memiliki total vaksin sekitar 53,5 juta dosis vaksin Covid-19 asal Sinovac.
Baca juga: Jokowi: 116 Ribu Masyarakat di Maluku Telah Divaksinasi Covid-19
Baca juga: Sinovac Katakan Vaksin Covid-19 Miliknya Aman untuk Anak-anak Berusia 3-17 Tahun
Dari keterangan yang diterima Tribunnews.com, jutaan dosis vaksin tersebut akan tiba pada pukul 11.48 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.
Nantinya, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante S. Harbuwono akan memberikan keterangan perihal kedatangan tahap ketujuh vaksin Covid-19 ini.
Sebelumnya, perusahaan farmasi BUMN PT. Bio Farma Persero menargetkan, pengiriman secara bertahap 140 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac rampung pada Juli 2021.
"Bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac ini, akan terus berdatangan hingga mencapai 140 juta dosis, yang diperkirakan akan selesai terkirim pada Juli 2021 mendatang," ujar Juru Bicara PT. Bio Farma Bambang Heryanto saat dikonfirmasi, Selasa (16/2/2021).
Sinovac Klaim Vaksinnya Aman untuk Anak
Perusahaan farmasi China, Sinovac mengatakan vaksin Covid-19 yang dikembangkannya aman untuk anak-anak usia 3-17 tahun.
Hal itu berdasarkan data awal yang telah menyerahkan kepada regulator obat China, seperti dilansir The Associated Press dan Washington Post, Rabu (24/3/2021).
Lebih dari 70 juta suntikan vaksin Sinovac telah diberikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan China.
China telah menyetujui penggunaan vaksin CoronaVac pada orang dewasa tetapi belum digunakan pada anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh mereka dapat merespons secara berbeda terhadap vaksin.