News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sekuriti SMPN di Tangsel Sakit dan Meninggal Usai Divaksin Covid-19, Dokter Sebut Bukan KIPI

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksinasi

Jika terjadi KIPI, waktunya tidak lama setelah suntik vaksin, maksimal 24 jam.

"Jadi tidak habis divaksin langsung meninggal. Jadi vaksinnya jauh terus beliau mengeluhkan batuk, kemudian sakit dan sudah dalam kondisi berat. Baru datang ke sini, kita coba semampunya. Memang gejalanya sudah berat."

"Organ yang lain sudah terlibat, ada sepsis, sepsis itu infeksi yang sudah beredar ke seluruh tubuh melalui darah. Itu diagnosa sepsis sudah dibuat oleh dokter kita, dan akhirnya besok pasien tidak tertolong," papar Lasdo.

Penanganan Sarmili di RSU Tangsel dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Menurut Lasdo, sambil menunggu rujukan ICU, IGD adalah tempat yang paling tepat untuk penanganan gejala berat.

"Jadi begini, beliau kan harusnya dalam kondisi berat dia membutuhkan ICU covid itu tidak dapat. Kita upayakan, tapi dalam kondisi emergency pasien kan harusnya stabil dulu di IGD. Baru bisa masuk ke ruang covid. Tapi kalau butuh ICU sedangkan dia tidak stabil yang paling jago adalah di IGD," ujarnya.

Lasdo menyimpulkan bahwa Sarmili meninggal akibat Covid-19.

Sekalipun sudah dibaksin, tubuh bisa saja tetap terinfeksi virus ganas itu, terlebih Sarmili belum suntik vaksin dosis kedua.

Covid-19 yang berat membuat sejumlah organ tubuh Sarmili sudah ikut terdampak, dari mulai jantung, ginjal dan liver.

"Meninggal karena covid karena positif. Takut terlalu detail kita takut membuka rahasia pasien ya. Tapi yang jelas rontgennya sudah buruk, kemudina jantungnya buruk, kemudian ginjalnya sudah terpengaruh, fungsi-fungsi livernya juga sudah berubah, makanya sepsis," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendarlin Mahdaniar Wartakotalive.com ()

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendarlin Mahdaniar, memaparkan bahwa vaksinasi Sarmili sudah melewati screening atau pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

"Pada saat vaksinasi ini pasti dilakukan screening dengan ketat. Ini adalah tergantung dari peserta vaksin teraebut, ini dituntut kejujuran ya.

Karena kan kita hanya nanya ada riwayat hipertensi enggak, gula atau yang lain.

Kalau pasien tidak menjawab jujur atau tidak pernah periksa kita enggak tahu. Artinya dia lolos screening, hingga akhirnya saat itu divaksin,"ujar Allin.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini