TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Angka kasus Covid-19 di Indonesia belakangan perlahan menunjukkan tren penurunan, meskipun masih cukup tinggi. Data pada Minggu (4/4/2021), terdapat 62.290 suspek terkait Covid-19 di Indonesia.
Wakil Ketua Koordinator Bidang Kesra DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, ada tiga hal yang harus menjadi prioritas pemulihan (recovery) pasca-pandemi.
Pertama adalah recovery di bidang ekonomi, khususnya ekonomi pertanian.
Kedua adalah pemulihan di sektor pendidikan.
"Sektor pendidikan menjadi korban yang sangat dahsyat dari pandemi ini, terutama pendidikan sekolah tingkat menengah yang tidak semua bisa mengikuti pola pendidikan online. Ini harus jadi prioritas penanganan pasca-pandemi," ujar Gus AMI- sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar saat membuka Muktamar Pemikiran Dosen PMII di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (5/4/2021).
Prioritas penanganan ketiga pasca pandemi, kata Gus AMI, yakni pemulihan di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca juga: Buka Muktamar Pemikiran Dosen PMII, Gus AMI Sampaikan Tiga Prioritas Pasca Pandemi
"Tiga prioritas ini yang harus menjadi ujung tombak utama penanganan pasca pademi. Saya kira ini harus digali dalam Muktamar ini agar bisa menangani keadaan dengan cepat," tutur Ketua Umum DPP PKB ini.
Gus AMI pun mengapresiasi gelaran Muktamar Pemikiran Dosen PMII yang pertama ini sebagai upaya untuk mencari pemikiran dan berbagai solusi kebangsaan di tengah pandemi Covid-19.
"Di tengah dahaga keadaan, di tengah mencari solusi yang tepat dan efektif, lahir gagasan berfikir menggunakan kajian dan terori di kampus dan luar kampus untuk bersama mencari, menggagas, menyiapkan masa depan. Bagi saya sebagai ketua parpol optimistis dengan Muktamar ini," katanya.
Dia berharap melalui Muktamar Pemikiran Dosen PMII ini akan lahir berbagai solusi penting bagi kehidupan bernegara dan berbangsa di masa yang akan datang.
"Saya pribadi yang berjuang di jalur politik, saya menggantungkan kepada senior-senior pemikir jalan keluar terbaik untuk Indonesia masa depan sehingga kita bisa cepat mengatasi problem kebangsaan, baik ekonomi, politik dan sosial," katanya.
Gus AMI yang juga mantan ketua umum PB PMII juga berharap para kader PMII di seluruh Indonesia untuk ikut menyiapkan masa depan bangsa menjadi lebih kreatif.
"Ini Muktamar digelar di Tulungagung, jauh dari sumber pertumbuhan, tapi bukan berarti Tulungagung ketinggalan. Sejak ditemukan teknologi informasi canggih, tempat bukan jadi masalah kemajuan. Terpenting dari kemajuan dan persaingan adalah produk dan hasil yang dilakukannya. Saya berharap dari Tulungagung lahir pikiran-pikiran, gagasan, solusi dari para dosen dan intelektual," katanya.
Menurutnya, bukan hanya sumber daya manusia (SDM) yang harus ditata, tapi tata kelola perguruan tinggi juga harus dievaluasi untuk menghadapi masa depan.