"Saya sudah bertemu dengan Pak Mendikbud Nadiem Makarim, salah satu titik temu dengan Pak Nadiem agar proses belajar mengajar di perguruan tinggi tidak memakan waktu panjang. Separuh waktu di kampus harus digunakan untuk memingkatkan kapasitas, skill mahasiswa," urainya.
Dalam pidatonya, Gus AMI juga menyinggung bahwa bicara mengenai masa depan Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan Islam. Pun sebaliknya, Islam tidak bisa dipisahkan dari Indonesia.
"Kalau bicara Indonesia pasti bicara Islam. Ada yang coba memisahkan, tapi faktanya ketika kita bicara Indonesia harus ada kekuatan Islam. Indonesia tak akan maju tanpa keterlibatan PMII baik yang masih aktif maupun yang sudah alumni," tuturnya.
Hadir dalam Muktamar Pemikiran Dosen PMII tersebut antara lain Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua Komisi IV DPR Anggia Ermarini, Ketua Umum PB IKA PMII Ahmad Muqowwam, serta para dosen dan rektor dari berbagai perguruan tinggi.
Hadir pula secara virtual Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, dan sejumlah tokoh penting lain. (*)