Ada lebih dari satu karakteristik varian ini yakni L452R, P681R, dan E484Q (pada B.1.617.1 dan B.1.617.3).
Sebagian mutasi dalam varian B.1.617 ternyata sudah pernah dilaporkan pada VOC dan VOI lain terdahulu.
Misalnya : L452R juga terdapat pada VOI lain yaitu B.1.427/ B.1.429 yang berhubungan dengan peningkatan penularan dan juga sebagian pengurangan netralisasi.
Kemudian, P681R juga diduga dapat meningkatkan penularan.
Penelitian lain juga menunjukkan, E484Q nampaknya dapat menurunkan netralisasi, jadi mungkin saja berpengaruh pada efikasi vaksin.
"Berdasarkan studi awal modelling oleh WHO berdasar sekuens yang dimasukkan ke GISAID menduga bahwa varian B.1.617 punya kemungkinan berkembang (“growth rate”) lebih tinggi dari varian lain yang ada di India," terangnya Mantan Direktur WHO SEARO Asia Tenggara dalam penjelasannya, Selasa (4/5/2021).
Sebelumnya, dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Erlina Burhan memaparkan, belum ada bukti yang dapat menunjukan varian B1.1.67 meningkatkan penularan.
"Sampai saat ini belum ada cukup data yang menunjang bahwa hal tersebut juga terjadi pada varian B1.617," ujar beberapa waktu lalu.