Kenaikan tersebut terjadi satu minggu pasca libur lebaran, setelah kasus positif tertinggi terakhir terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru.
"Situasi secara nasional tren kasus konfirmasi satu minggu pasca libur lebaran, memang satu minggu pasca lebaran telah mengalami peningkatan lagi dan yang di puncak itu pasca liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru)," ucap Dante.
Sebelumnya, kasus Covid-19 sempat melandai, namun kembali naik mencapai 32,01 persen dalam seminggu terakhir setelah lebaran.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran, Seluruh Dokter Diizinkan Menangani Pasien Corona
"Sebelumnya telah melandai tetapi ada peningkatan sedikit dengan tujuh hari moving efference kira-kira 32.01 persen dalam seminggu terakhir ini," ungkapnya.
Begitupun dengan kasus meninggal karena Covid-19, tidak terlalu signifikan namun menjadi masalah baru dengan kembalinya tingkat kematian Covid-19.
"Begitupun kasus yang meninggal meningkat tetapi tidak terlalu banyak, kapasitas RS masih dapat terpenuhi yaitu kasus yang meninggal 5,8 persen untuk tujuh hari," katanya.
Menurutnya, pemerintah harus terus memonitor kenaikan kasus Covid-19 enam sampai tujuh minggu ke depan.
"Puncak kasus akan teramati pada 6-7 minggu setelah mencapai puncak mobilitas peenduduk berdasarkan analisis data pada pengalaman libur beberapa bulan lalu," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, pemerintah juga perlu menjaga pencegahan penularan dan stabilitas ekonomi agar tetap berjalan baik.
Berkaitan dengan hal itu, katanya, vaksinasi Covid-19 juga harus digencarkan, dan sampai saat ini pasca lebaran cakupan vaksinasi akan dikejar bisa mencapai 1 juta per hari. (Tribun Network/Fauzi Alamsyah/sam)