- Depok mengalami kenaikan kasus 111 persen dengan BOR 66,16 persen. Sementara posko yang terbentuk 32 persen atau 19 dari 58 kelurahan.
-Jakarta Utara mengalami kenaikan kasus 128 persen dengan BOR 81,21 persen. Sementara posko yang terbentuk 38 persen atau 12 dari 31 kelurahan.
- Jakarta Pusat mengalami kenaikan kasus 159 persen dengan BOR 86,11 persen. Sementara posko yang terbentuk baru 19 persen atau 8 dari 41 kelurahan.
- Kota Bekasi mengalami kenaikan kasus 192 persen dengan BOR 73,82 persen. Posko yang terbentuk baru 18 persen atau 10 dari 55 kelurahan.
-Demak mengalami kenaikan kasus 485 persen dengan BOR 82,7 persen. Sementara posko yang terbentuk baru 43 persen atau 111 dari 233 kelurahan.
- Bangkalan mengalami kenaikan kasus 715 persen dengan BOR 86,88 persen. Sementara posko yang terbentuk baru 26 persen atau 70 dari 260 kelurahan.
-Kota Semarang mengalami kenaikan kasus 64 persen dengan BOR 93,39 persen. Sementara posko yang terbentuk baru mencapai 47 persen atau 81 dari 172 total Kelurahan.
- Bandung Barat mengalami kenaikan kasus 56 persen dengan BOR mencapai 88,33 persen. Posko yang terbentuk baru 48 persen atau 80 dari 164 total kelurahan
- Jepara mengalami kenaikan kasus 240 persen dengan BOR 73,33 persen. Sementara Posko yang terbentuk sudah 87 persen atau 158 dari 181 kelurahan.
- Sleman mengalami kenaikan kasus 74 persen dengan BOR 67,37 persen. Sementara Posko yang sudah terbentuk 81 persen atau 70 dari 86 kelurahan.
-Kota Bandung, mengalami kenaikan kasus 60 persen dengan BOR 86,86 persen. Sementara Posko yang sudah terbentuk 61 persen atau 90 dari 146 kelurahan.
- Grobogan mengalami kenaikan kasus 2803 persen dengan BOR 93,65 persen. Sementara Posko yang sudah terbentuk 70 persen atau 180 dari 257 kelurahan.