News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pedagang Kopi di Kemang Raya Mengaku Terkejut Kegiatan Masyarakat Dibatasi: Saya Gak Dapet Info

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uju (35) pedagang kopi sasetan dan rokok di tepi jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, kala pengetatan mobilitas masyarakat diberlakukan di DKI Jakarta, Selasa (22/6/2021)

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerapan pengetatan mobilitas masyarakat di 10 titik ruas jalan di DKI Jakarta telah diterapkan mulai Senin (21/6/2021) malam. Peraturan ini berlaku pada pukul 21:00 hingga 04:00 WIB.

Satu di antara 10 titik ruas jalan tersebut yakni ruas Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Penerapan pengetatan ini turut berdampak kepada para pedagang sekitar.

Salah satu pedagang yang merasakan betul dampaknya yakni Uju (35) seorang pedagang kopi sasetan dan rokok di tepi jalan Kemang Raya.

Uju mengaku tak mengetahui adanya informasi penerapan pengetatan kegiatan masyarakat tersebut pada hari pertama pemberlakuan pengetatan.

"Saya juga kaget, gak dapet info juga kan, saya dapet (info) nya malah dari manager-manager ruko di depan," kata Uju kala ditemui di warung semi permanen miliknya di Kemang Raya, Selasa (22/6/2021) malam.

Baca juga: Kenali Gejala Umum Virus Corona, Beserta Gejala Covid-19 Varian Delta

Bapak satu orang anak itu juga menyatakan kepedihannya setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan pengetatan mobilitas masyarakat ini.

Sebab kata dia, penghasilannya seketika melesu, dampak dari sepinya para pengguna jalan yang lalu-lalang di sekitaran wilayah Kemang.

Berdasarkan pengakuannya, jika ditaksir, penurunan omzet dari Uju mencapai 75 persen.

"Semalem cuma dapat Rp50 ribu, biasanya Rp400 ribu lebih lah, gara-gara tutup jam 9," ucapnya.

Padahal uang hasil jualannya itu kata Uju untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti bayar sekolah anak yang mau masuk Sekolah Dasar, bayar BPJS hingga bayar kontrakan.

Kendati begitu, Uju masih bersyukur karena aparat keamanan tidak memintanya untuk menutup lapak dagangan.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta: Gejala Corona Varian Baru dan Perbedaannya dengan Gejala Awal Virus Corona

Asalkan kata dia para pembeli dan juga penjualnya tidak melanggar protokol kesehatan.

"Iya Alhamdulillah (gak ditutup), jadi juga saya kejar buat buka dari sore banget sebelum Magrib, biar bisa dapet pembeli dari awal," tuturnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini