Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Kordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengancam akan melakukan razia ke gedung perusahaan yang menahan ketersediaan obat yang dibutuhkan oleh masyarakat guna mengantisipasi pandemi Covid-19.
Terkait hal Itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Anas Thahir menyatakan dukungannya dan meminta razia dilakukan sesegera mungkin.
"Harus. Itu memang harus dilakukan. Kalau bisa sesegera mungkin," ujar Anas, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (6/7/2021).
Anas juga mengatakan tindakan tegas dari pemerintah memang diperlukan untuk menyikapi kasus ini. Jika tak ada tindakan tegas, maka kebijakan yang diterapkan pemerintah demi mengatasi pandemi Covid-19 pun akan sia-sia belaka.
Baca juga: UPDATE Corona 6 Juli 2021, Tambahan Kasus Kematian Capai Tertinggi selama Pandemi, 728 Meninggal
"Perlu ada tindakan tegas dari pemerintah untuk mengendalikan harga obat yang semakin liar. Tanpa tindakan nyata dari aparat, kebijakan negara untuk melindungi rakyat dari bencana covid bisa sia-sia," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan para perusahaan atau distributor obat untuk tidak mempermainkan harga di tengah kondisi darurat Covid-19.
Luhut geram terjadi kelangkaan sejumlah obat-obatan pada masa PPKM darurat yang menyebabkan harganya melambung tinggi.
Baca juga: BREAKING NEWS Rekor Baru Update Corona 6 Juli 2021: 31.189 Kasus Baru, 728 Kematian
"Akhir-akhir ini juga saya mencermati beberapa kejadian kelangkaan obat yang terjadi pada masa PPKM darurat," kata Luhut, Senin malam, (5/7/2021).
Luhut menilai kelangkaan obat yang terjadi karena perusahaan mencoba mempermainkan harga.
Ia heran perusahaan masih ingin mencari untung di tengah darurat Covid-19 padahal selama satu setengah tahun, perusahaan-perusahaan obat tersebut sudah menuai keuntungan.
"Satu setengah tahun sudah mengambil untung begitu banyak masa sekarang ini masih terus begini," katanya.
Baca juga: Kembali Rekor, Update Kasus Corona 3 Juli: Tambahan Kasus Tembus Angka 27 Ribu, Total 2.256.851
Luhut mengaku tahu betul, perusahaan-perusahaan obat telah merauk untung besar selama pandemi dengan meningkatnya permintaan dan naiknya harga obat.
Anak buahnya telah menghitung keuntungan yang didapat perusahaan selama 1,5 tahun terakhir ini.
"Kantor saya itu anak-anak muda itu menghitung untung anda berapa besar, tapi sudah cukup, enough is enough. sekarang kita dalam keadaan PPKM darurat cukup itu. patuhi peraturan yang sudah dibuat oleh Menteri Kesehatan," tuturnya.