Luhut mencontohkan harga obat Ivermectin yang harganya melambung menjadi puluhan hingga ratusan ribu per lembarnya, padahal harga aslinya di bawah 10 ribu.
"Saya melihat misalnya ivermectin sampai dihargai beberapa puluh ribu padahal sebenarnya harganya di bawah Rp10.000 dan sudah ada marginnya di sana itu. Jadi semua Saya minta agar masuk akal," katanya.
Oleh karena itu kata Luhut, pemerintah akan menertibkan harga obat-obatan yang melambung tinggi.
Pemerintah telah menghitung harga yang tepat agar perusahaan tetap mendapat untung namun masyarakat tidak dirugikan.
"Kita jangan diatur oleh orang-orang yang serakah," katanya.
Luhut memperingatkan perusahaan-perusahaan yang memainkan harga obat untuk segera menurunkannya.
Perusahaan yang menahan ketersediaan obat, untuk segera melepasnya ke pasar.
Luhut memberikan tenggat waktu tiga hari kepada perusahaan untuk melakukan hal tersebut.
Apabila tidak, Luhut mengancam akan merazia gudang perusahaan tersebut.
"Saya tekankan apabila dalam tiga hari kedepan kami masih mendapatkan harga-harga obat cukup tinggi atau terjadi kelangkaan maka kami akan mengambil langkah langkah tegas dengan merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasikan keberadaannya," pungkasnya.