TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus penularan Covid-19 semakin melonjak.
Kasus harian Covid-19 mencapai angka tertinggi, dengan penambahan jumlah kasus sebanyak 34.379 kasus dan kematian 1.040 kasus pada Rabu (7/7)
Lonjakan kasus yang terjadi saat ini mayoritas diduga akibat varian Delta yang diketahui 6-7 kali lipat lebih menular dari varian asli Covid-19.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut, kondisi lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran luar biasa, jika dibanding kondisi saat usai Natal dan Tahun Baru Desember - Januari.
"Jadi luar biasa ya sekarang kita bahkan angka tertinggi itu bisa mencapai 28 - 30 ribu kasus terkonfirmasi dalam sehari," ujar Nadia dalam diskusi FM9 virtual, Rabu (7/7).
Menurutnya, lonjakan drastis yang kini terjadi ditengarai karena adanya varian Delta yang diketahui memiliki sifat 6-7 kali lebih menular dari varian asli Covid-19.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Varian Covid-19 Biasa dengan Varian Delta
"Kemungkinan besar adalah varian Delta yang sangat berpengaruh ya karena kalau kita melihat sampai dengan saat ini, memang varian yang kita temukan di Indonesia sudah ditemukan 553 varian of concern (VoC) dan variant of Interest (VoI)," jelasnya.
Siti Nadia mengatakan, khusus varian Delta yang telah dikategorikan sebagai VoC oleh WHO, penyebarannya telah merata di Pulau Jawa.
"Varian Delta ini terlihat sekali mendominasi ya terutama di Pulau Jawa. Kalau kita melihat sampai saat ini dari 553 sequences dari VoC itu 436 yaitu adalah varian Delta," ungkap Nadia.
Sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan laju penularan adalah melakukan akselerasi vaksinasi, karena semakin banyak orang yang terinfeksi atau tertular semakin berpotensi untuk bermunculan varian-varian baru ini.
"Oleh sebab itu vaksinasi harus segera diperluas dan diperbanyak makanya kemudian kita 1 juta vaksinasi di bulan Juli ini dan juga nanti di bulan Agustus dinaikan lagi," ujarnya.
Baca juga: Varian Delta Diduga Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Pulau Jawa
Hal senada dikatakan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih.
Ia menyebut 80 persen lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia didominasi varian Delta.
Selain memiliki sifat gampang menular, varian yang sebelumnya bernama B1617.2. juga dapat membuat pasien bergejala mengalami pemburukan.