Kini total vaksin multilateral dari 8 pengiriman yang telah tiba di Indonesia sebesar 14.704.860 dosis.
"Dengan tibanya vaksin AstraZeneca sejumlah 3.476.400 dosis dari Covax Facility, Indonesia telah mengamankan vaksin sejumlah 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Dia menambahkan dalam beberapa hari lagi, Indonesia juga akan menerima vaksin melalui skema dose-sharing, yaitu dari AS melalui jalur multilateral/COVAX Facility dan dari Jepang melalui jalur bilateral.
Baca juga: Adopsi Metode Negara Lain, BIN Gelar Vaksinasi Door to Door
Menlu Retno menyebut, tantangan yang dihadapi COVAX adalah pasokan vaksin, hal tersebut menyebabkan keterlambatan pengiriman vaksin COVAX, termasuk ke Indonesia.
“Ditengah semua tantangan tersebut, COVAX terus bekerja keras agar pasokan vaksin bagi semua negara, terutama negara berkembang dapat terus ditingkatkan," tegasnya.
Menlu Retno berharap pasokan vaksin akan lebih baik pada bulan September, Oktober, dan ke depannya.
Baca juga: Menkes Siap Terima Masukan atas Kontroversi Vaksin Covid-19 Berbayar
Pada kesempatan yang sama, perwakilan WHO, Dr Parienathan, mengatakan di tengah mewabahnya virus Covid-19 varian Delta, menjadi sangat penting bagi mereka yang belum divaksinasi maupun yang sudah divaksinasi untuk selalu mengikuti protokol kesehatan.
“Lebih penting lagi, untuk tetap di rumah sesering mungkin, jika bisa mengurangi pergerakan dengan tetap di rumah untuk beberapa minggu ke depan, kita dapat mengatasi penularan virus. Itu adalah hal terpenting yang bisa kita lakukan,” ujar Parienathan.
Kemudian, Perwakilan UNICEF Indonesia, Robert Gass, menyampaikan kedatangan vaksin ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia yaitu melindungi sebanyak mungkin masyarakat dalam waktu secepat mungkin.
Baca juga: Jokowi Minta Pelajar Jangan Takut Ikut Vaksinasi Covid-19
Indonesia telah memberikan vaksinasi kepada lebih 30 juta masyarakat termasuk guru, tenaga pendidik untuk mempersiapkan pembukaan sekolah.
Agar siswa bisa melakukan sekolah tatap muka ketika semua sudah siap.
"UNICEF juga senang sekali mendengar pemerintah Indonesia akan lebih agresif (memvaksinasi) menyasar masyarakat ekonomi tingkat bawah, lanjut usia, dan penyandang disabilitas untuk memastikan pemerataan vaksinasi Covid-19," ujarnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.