Pertama perlu melibatkan mahasiswa kedokteran dalam usaha masif penggulangan pandemi.
Baik edukasi hingga vaksinasi.
Kedua, Evaluasi pendidikan kedokteran Indonesia.
Ketiga, perlunya penerapan integrasi mata ajar tanggap bencana dan kesehatan global dalam kurikulum pendidikan kedokteran.
Keempat, melanjutkan dan meningkatkan inisiatif pengetahuan. Serta menaikkan kemampuan terkait penganggulangan pandemi dan bencana.
Untuk menyukseskan hal tersebut, kata Nico, maka diperlukan sokongan dari berbagai pihak. Dimulai dari pemerintah, institusi pendidikan kedokteran hingga organisasi mahasiswa.
"Diharapkan ini menjadi awal penanganan pandemi Indonesia yang lebih baik. Agar dapat diterapkan dan bisa berguna bagi bangsa Indonesia," pungkasnya.