News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ketua DPR: Penanganan Covid-19 Harus Jujur dan Transparan agar Rakyat Percaya

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR RI Puan Maharani.

“Tidak membuka semua data testing atau tidak melakukan testing sebanyak yang seharusnya,” kata Budi pada pekan pertama Juli 2021.

Pemerintah juga berencana menaikkan lagi jumlah pengetesan Covid-19 menjadi 400.000 per hari, dari sebelumnya 100.000 per hari. Rencana ini terkait dengan fakta penyebaran varian delta dari Covid-19 yang sangat cepat dan juga berdampak pada angka kematian yang masih sangat tinggi di Indonesia.

Budi mengatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar pengetesan harian untuk Covid-19 adalah 38.000 tes per hari. Indonesia menggunakan target lebih tinggi karena angka WHO tersebut dianggap kurang banyak untuk menyikapi kecepatan penyebaran varian delta dari wabah ini.

Penerapan standar pengetesan ini akan disesuaikan dengan data positivity rate di masing-masing wilayah. Makin tinggi positivity rate, jumlah pengetesan semakin tinggi, bahkan bisa sampai 15 kali standar WHO bagi wilayah dengan positivity rate di rentang 15-25 persen.

Pada Rabu (21/7/2021), Indonesia masih mencatatkan 33.772 kasus baru Covid-19 dalam sehari, dengan 1.383 pasien meninggal pada rentang waktu yang sama.

Positivity rate berdasarkan data pemeriksaan dan kasus harian pada hari itu tercatat masih 29,06 persen untuk akumulasi semua cara tes dan 38,64 ketika pengetesan dilakukan menggunakan polymerase chain reaction (PCR).

"Kepercayaan rakyat harus dijaga. Pastikan penurunan kasus memang karena kasus turun, bukan karena tes yang kurang, bukan karena data yang disembunyikan, dan bukan karena ketidakjujuran demi embel-embel dan penghargaan," tegas Puan.

Perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR ini mendorong pula pemerintah memenuhi rencana menjadikan testing, tracing, dan perawatan (treatment) sebagai satu rangkaian tak terpisah dalam penanganan Covid-19, sembari mengejar target minimal 70 persen populasi tervaksinasi.

“Pastikan obat tersedia. Pastikan terpenuhi kamar perawatan di rumah sakit dan fasilitas isolasi mandiri. Pastikan jumlah kasus harian tidak naik atau turun hanya karena jumlah tes dan pelacakan yang tidak jujur dan transparan,” ujar Puan.

Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi penting juga, kata Puan, karena testing, tracing, dan treatment ini akan berjalan optimal ketika semua sumber daya pemerintah digunakan dengan efektif dan efisien.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini