Setelah lulus S1, ia ditawari magang di sebuah perusahaan Australia.
Perusahaan inilah yang menawarinya untuk melanjutkan studinya hingga meraih gelar PhD untuk mendukung karirnya di bidang penelitian.
Wanita dengan gelar PhD bidang Bioteknologi di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia ini menambahkan, bahwa pengalamannya di industri bioteknologi berpengaruh hingga akhirnya terlibat dalam penelitian vaksin AstraZeneca untuk COVID-19 saat ini.
“Setelah PhD saya, saya melanjutkan magang selama 7 tahun. Karena saya memiliki latar belakang industri, saat melamar ke Oxford postdoc, mereka senang dengan latar belakang industri saya,” katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.