TRIBUNNEWS.COM - Ibu menyusui yang terpapar Covid-19 masih bisa memberikan ASI untuk buah hatinya.
Kondisi pandemi Covid-19 memang menjadi tantangan tersendiri bagi ibu-ibu yang saat ini sedang dalam tahap pemberian ASI ke buah hati.
ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir ke dunia hingga paling tidak berusia enam bulan.
Selama periode tersebut, disarankan untuk hanya memberi Si Kecil ASI, tanpa tambahan asupan apa pun.
Setelah bayi berusia 6 bulan, ia sudah bisa diberikan MPASI yang terdiri dari aneka makanan dengan kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.
Meski begitu, pemberian ASI ini tetap bisa dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.
Baca juga: Kabar Gembira! Warga Belum Punya NIK hingga Ibu Hamil Tetap Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19
Baca juga: Syarat Ibu Hamil Terima Vaksin Covid-19
Lantas bagaimana jika dalam masa pemberian ASI ini sang ibu ternyata terapapar Covid-19, apakah tetap bisa memberikan ASI kepada sang bayi?
Satgas ASI Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi menerangkan, ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih bisa memberikan ASI Ekslusif untuk buah hatinya.
Berdasarkan hasil penelitian, justru ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kekebalan Bayi dari paparan virus corona.
''Pada ibu yang terkonfirmasi positif ternyata di dalam ASI nya, mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, mengalir pula Lactalbumin, Lactoferin dll yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2. Inilah yang disebut imunisasi pasif yang alami, yang diberikan ibu penyintas COVID-19 kepada bayinya,'' kata Wiyarni.
Menurutnya, antivitas antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG spesifik dalam air susu penyintas COVID-19 mampu bertahan selama 7-10 bulan pasca infeksi.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui, Si Kecil Pun Menerima Manfaat
Baca juga: Hasil Riset: 62 Persen Nakes Indonesia Sulit Pertahankan Ibu Menyusui untuk Beri ASI Eksklusif
Peningkatan kekebalan tubuh, juga ditemukan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Bahkan, kadar antibodinya telah meningkat sejak 14 hari pasca penyuntikan pertama.
''Pada ibu yang telah vaksinasi Covid-19 ditemukan kadar antibodi slgA spesifik SARS-CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari pasca vaksinasi dosis pertama, semakin kuat setelah minggu ke-4 dan terukur lebih tinggi pada minggu ke-5 dan ke-6,'' terangnya, dilansir laman Kemenkes.