"Efek samping tersebut lebih ringan dibandingkan dengan vaksin Pfizer dan Moderna," kata pihak FDA yang dirilis pada akhir Februari.
Peringatan Efek Samping Langka:
FDA mengumumkan dua peringatan pada penggunaan vaksin ini.
Ada laporan kasus langka dari gangguan neurologis sindrom Guillain-Barré pada Juli 2021 yang terjadi pada sebagian kecil penerima vaksin Johnson & Johnson.
Gangguan tersebut terjadi setelah 42 hari pasca vaksinasi.
Tingkat Efektivitas:
Tingkat kemanjuran 72% secara keseluruhan, dan tingkat kemanjuran terhadap penyakit parah 86%.
Vaksin ini mengalami peningkatan kemanjuran sebanyak 9% pada Agustus 2021 setelah suntikan booster pasca enam bulan mendapatkan suntikan pertama.
Namun, peningkatan 9% tersebut belum ditinjau kembali atau dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Johnson & Johnson juga disebutkan menurunkan sedikit potensi terhadap penularan varian Delta.
Pada studi pertama, vaksin ini dinyatakan memiliki tingkat kemanjuran 71% terhadap pasien Covid-19 rawat inap dan hingga 95% efektif terhadap potensi kematian.
Baca juga: Moderna Kembangkan Vaksin Gabungan Influenza dan Booster Covid-19
2. Vaksin Moderna
Vaksin Moderna mulai digunakan di AS sejak Desember 2020.
Vaksin ini memilik tingkat kemanjuran yang sama tinggi dengan Pfizer dalam mencegah penyakit simtomatik.