News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mengenal Obat AT-527, Kandidat Antivirus Oral untuk Penanganan Covid-19

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi obat-obatan - Simak informasi mengenai obat AT-527 dalam artikel ini.

Cara Kerja Obat AT-527

Obat tersebut bekerja dengan cara mengganggu enzim yang dibutuhkan oleh virus yang disebut RNA polimerase.

Enzim ini juga digunakan oleh virus corona lain dan AT-527 dapat digunakan untuk melawan virus itu juga.

Eksperimen pada monyet dan manusia telah menemukan bahwa AT-527 diserap dengan baik.

Menurut pengembang, Atea Pharmaceuticals, At-527 dapat diterima dengan baik.

AT-527 saat ini sedang dalam uji klinis dengan orang yang didiagnosis dengan Covid-19.

Temuan awal dari penelitian terhadap 30 orang menunjukkan bahwa obat tersebut aman.

Dampak obat terhadap perjalanan Covid-19 diharapkan akan diketahui dalam beberapa bulan ke depan.

 Dikutip dari atheapharma.com, AT-527 dirancang untuk menghambat replikasi virus dengan mengganggu RNA polimerase virus, komponen kunci dalam mesin replikasi virus RNA untai tunggal positif yang diselimuti, seperti flavirus manusia dan coronavirus manusia.

Baca juga: Penelitian Tunjukkan Vaksin Covid-19 Kurang Efektif pada Sebagian Pasien Kanker, Imunitas Pemicunya

Baca juga: Indonesia Terima 224.000 Vaksin AstraZeneca dari Jepang, Menlu: Bukti Kerja Sama Terus Berkembang

AT-527 telah menunjukkan tolerabilitas klinis dan aktivitas antivirus yang kuat pada pasien dengan infeksi HCV, serta profil farmakokinetik manusia (PK) yang menguntungkan.

Dengan aktivitas in vitro yang kuat terhadap virus corona manusia, AT-527 sekarang sedang dievaluasi untuk pengobatan Covid-19 bekerja sama dengan Roche.

Evaluasi dilakukan untuk kemudahan dan administrasi awal untuk mengurangi beban dan durasi penyakit.

AT-527 memiliki potensi untuk digunakan sebagai profilaksis sebelum dan sesudah terinfeksi, untuk mengurangi penularan dan berdampak pada gejala sisa Covid jangka panjang.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel terkait lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini