News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mengapa Rachel Vennya Bisa Karantina di Wisma Atlet, Wishnutama dan Armand Maulana Harus ke Hotel?

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Tirta Heran Rachel Vennya Bisa Karantina di Wisma Atlet, Wishnutama, Armand Maulana Harus ke Hotel

"Goalsnya bukan Rachel Vennya dipenjara tapi dia harus mengungkap fakta. Kalau nggak, kita membuat peraturan karantina sekuat apapun akan ada yang jebol," ungkapnya.

Baca juga: Hari Ini Rachel Vennya Dipanggil Polisi, Salim Nauderer Kekasihnya dan Manajer Bakal Ikut Diperiksa

Baca juga: Rachel Vennya Kabur Karantina, Pamer Rayakan Ultah di Bali, Ketua Satgas IDI: Terlalu Percaya Diri

Ia pun kesal, karena tindakan kaburnya Rachel Vennya dapat membahayakan masyarakat, di tengah munculnya banyak varian atau mutasi virus corona di luar negeri.

"Jadi kalau ternyata dia dapat mutasi (dari luar negeri) kemudain dia OTG bisa menyebarkan beberapa tempat," serunya.

Dirinya menyakini, tak hanya satu oknum yang terlibat atas kaburnya Rachel dari kewajiban itu.

"Berarti ada 4 oknum. Oknum yang mengawal dari pesawat saat tiba di Indonesia, yang membawa ke Wisma Atlet pertama, yang membawa pulang dari Wisma Atlet, dan waktu pergi ke Bali," jelas dokter kelahiran Surakarta.

Kaburnya Rachel Vennya dari Karantina Dikhawatirkan Picu Gelombang Ketiga di RI

Kasus selebgram Rachel Vennya yang mangkir dari kewajiban karantina terus diselidiki.

Ketua Penanganan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengungkapkan, bahaya seseorang tidak menjalani karantina.

Baca juga: Rachel Vennya Besok Dipanggil Polda Metro Jaya, Janji Akan Jelaskan Kronologi Kabur dari Karantina

"Kita terus terang setiap hari takut hati-hati gelombang tiga. Gelombang tiga itu muncul kalau kita undang. Tergantung perilaku manusia dan perilaku virus itu sendiri," ujarnya seperti dikutip dari Podcast Deddy Corbuzier, Kamis (21/10/2021).

Zubairi Djoerban (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Profesor yang kerap disapa Berry ini, kasus di Tanah Air menunjukkan tren positif dimana kasus harian maupun kasus meninggal ditekan seminimal mungkin.

"Top sekali penanganan Covid-19 di Indonesia. Kita takut kalau kembali ke rangking satu (jumlah kasus positif di dunia," kata dia.

Menurutnya, kasus Rachel dapat memicu terjadinya gelombang ketiga karena perilaku manusia yang tidak patuh terhadap aturan pencegahan penularan virus Corona, apalagi di luar negeri kini dilaporkan banyak temuan varian dan mutasi baru.

"Amat takut kembali terjadi lonjakan kasus. Ini kan bisa jadi pencetus gelombang ketiga seperti Juli awal Agustus dimana rumah sakit penuh, ribuan orang isolasi mandiri, dan banyak yang meninggal saat isoman. Dan sekarang kasus meninggal nyaris minimal, rendah sekali. Bikin trauma itu (lonjakan kasus)," ungkapnya.

Siang Ini Rachel Vennya dan Kekasihnya Dipanggil Polisi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini