Menurut Budi, batasan tarif tes PCR di Indonesia sudah termasuk yang murah dibanding di bandara-bandara internasional lainnya.
Bahkan kata Budi, permintaan Presiden Jokowi agar tes PCR bertarif Rp300 ribu jadi 10 besar yang termurah di dunia.
”Harga PCR kita yang ditentukan Pak Presiden kemarin itu sudah 10 persen paling bawah, paling murah, dibandingkan harga tes PCR di seluruh dunia, yang di airport-airport," ujar Budi dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Perekonomian RI, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Relawan Jokowi ke Mahfud MD: Kami Tolak Bukan PCR-nya, Rakyat Mau yang Murah atau Gratis
Budi memastikan bahwa pemerintah tidak akan memberikan subsidi pada tarif tes PCR dengan harga baru yang direncanakan akan ditetapkan senilai Rp300 ribu.
Menurut dia, Indonesia saat harga tes PCR sebesar Rp 900 ribu, itu sudah termasuk yang paling murah.
Apalagi jika nanti diturunkan menjadi Rp 300 ribu.
"Apakah akan ada subsidi? pemerintah tidak merencanakan ada subsidi, karena kita memang lihat harganya yang sudah diturunkan itu sudah cukup murah," ujarnya.
Budi mengacu pada data skytraxratings yang mendata harga tes PCR di 70 bandara ibu kota negara di dunia, Indonesia berada di posisi 49 dengan rata-rata harga tes PCR 54 USD atau sekitar Rp 760 ribu.
Baca juga: Berikut Daftar Harga Tes PCR di Maskapai Lion Air hingga NAM Air
"Jadi kalau misalnya diturunkan ke 300 ribu itu masuk ke 10 persen kuartal yang paling murah dibandingkan dengan harga PCR airport di dunia, yang paling bawah memang India 160 ribuan, tapi itu negara yang paling murah untuk semuanya selain China," jelasnya.
Budi juga menyinggung India sebagai negara dengan tarif PCR Bandara termurah di dunia.
Menurut dia, India bisa menerapkan tarif murah setelah China lantaran mampu memproduksi alat screening dan obat untuk penanganan covid-19 secara mandiri.
Sejauh ini, Budi memastikan pemerintah sudah berupaya memangkas tarif pemeriksaan tes PCR seminimal mungkin.
Langkah pertama Kementerian Kesehatan adalah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI dan melakukan pemodelan untuk menyederhanakan harga reagen PCR.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.