Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan perawat Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Nida Fadhillah, tidak menyangka akan menemukan jodohnya saat mantap memutuskan untuk menjadi relawan di rumah sakit tersebut.
Padahal awalnya Nida sempat khawatir akan keputusannya mendaftarkan diri sebagai relawan RSDC ketika awal masa pandemi covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu.
Bahkan untuk membulatkan keputusannya menjadi relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, perawat yang sebelumnya bertugas di Bandung Jawa Barat tersebut harus salat istikharah.
Baca juga: Akselerasi Vaksinasi Covid-19, BINDA Jatim Sasar Warga di Kecamatan Ponggo Blitar
Namun demikian, ternyata keputusan tersebut membawa Nida menemukan jodohnya yang saat ini telah menjadi suaminya.
Suami Nida adalah rekannya sesama relawan.
Suaminya, kata Nida, merupakan seangkatan dengannya dalam satu gelombang relawan.
Waktu itu, kata dia, mereka berdua masuk gelombang relawan 2 RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Bagi Nida, pengalaman tersebut adalah pengalaman paling manis yang ia rasakan selama menjadi relawan sekira lebih dari 18 bulan bertugas di ICU RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Hal tersebut disampaikan Nida saat Talkshow Menuju Hari HAM Sedunia 2021 bertajuk Cerita Di Balik Wisma Atlet yang digelar Komnas HAM secara virtual pada Jumat (12/11/2021).
"Waktu itu kita masuk Gelombang Relawan 2 di Wisma Atlet ini, satu gelombang, dan akhirnya kemarin, satu tahun yang lalu, alhamdulillah sudah menikah. Bertemunya di sini. Itu saat-saat yang paling membahagiakan sampai sekarang," kata Nida.
Awal bertugas di sana, Nida ditugaskan di bagian Rawat Inap.
Namun demikian, jangan dibayangkan tugasnya hanya merawat pasien covid-19 di sana ketika itu.
Saat awal RSDC dibuka, ungkap Nida, bahkan ia sempat harus melakukan tugas lain seperti bersih-bersih atau mengangkat barang-barang.