News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

WHO Sebut Varian Omicron Punya Kemungkinan Reinfeksi Sangat Besar dan Bisa Mengurangi Efikasi Vaksin

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron

TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Senior Direktur Jenderal WHO, Diah Saminarsih mengatakan WHO hingga kini masih melakukan investigasi mengenai varian baru Covid-19 Omicorn.

Investigasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah Omicron lebih menular atau tidak jika dibandingkan dengan varian lainnya.

"Investigasi masih dilakukan untuk memastikan apakah Omicron ini lebih menular atau tidak," kata Diah dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (29/11/2021).

Meski demikian, Diah menekankan bahwa Omicron kini telah masuk dalam variant of concern WHO.

Baca juga: Sandiaga Uno Evaluasi Kunjungan Wisman Guna Cegah Varian Omicron Masuk RI

Karena Omicorn memiliki kemungkinan atau potensi reinfeksi yang lebih besar.

"Yang jelas Omicron masuk dalam variant of concern karena kemungkinan dia atau potensi dia untuk reinfeksi lebih besar."

"Jadi untuk orang yang sudah terkena dan terkena kembali Covid-19 itu kemungkinan reinfeksi ini yang dilihat dan dipastikan sangat besar," terang Diah.

Lebih lanjut Diah menuturkan WHO juga tengan meneliti terkait kemungkinan penularan yang sangat cepat dari Omicron ini.

Baca juga: Daftar Negara yang Warganya Dilarang Masuk Indonesia Terkait Varian Covid-19 Omicron

Serta meneliti adanya kemungkinan Omicron dalam mengurangi efikasi vaksin dan treatment yang telah diberikan.

"Yang sedang diteliti kembali itu kemungkinan menular yang sangat cepat dan kemungkinan dia mengurangi efikasi dari vaksin dan treatment yang sudah diberikan," Tuturnya.

Diah menambahkan, WHO juga telah menyarankan apabila hasil genome sequencing dari suatu negara tertentu terdapat kasus positif Omicron, maka harus segera dilakukan investigasi lapangan.

Hal ini dilakukan untuk bisa melihat lebih pasti bagaimana varian Omicron ini menular.

"Untuk itu WHO menyarankan apabila sudah keluar hasil genome sequencing dari suatu negara tertentu, ada kasus positif definitif omicron atau varian baru, agar sebisa mungkin langsung dilakukan investigasi lapangan di negara tersebut. Agar bisa dilihat lebih pasti bagaimana varian ini menular," pungkasnya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Buatan Rusia Diklaim Mampu Menahan Varian Omicron

Ditemukan di Afrika Selatan dan Miliki Gejala Ringan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini