News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

WHO Sebut Varian Omicron Punya Kemungkinan Reinfeksi Sangat Besar dan Bisa Mengurangi Efikasi Vaksin

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, dikutip dari laman resmi WHO, varian B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Kemudian pada 26 November 2021, WHO menetapkan varian Omicron sebagai "varian yang menjadi perhatian".

Penetapan tersebut atas saran dari Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus (TAG-VE).

Dikutip dari Independent, seorang dokter di Afrika Selatan, salah satu orang pertama yang mencurigai munculnya jenis virus yang berbeda, meyakinkan bahwa Omicron memiliki ringan.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta Siapkan Langkah Preventif Waspadai Covid-19 Varian Omicron

Dr Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan dia melihat tujuh pasien di kliniknya yang memiliki gejala yang berbeda dari varian Delta.

Dia menambahkan bahwa pasien mengalami nyeri otot ringan, tenggorokan gatal dan batuk kering.

Dr Coetzee dia memberi tahu pejabat kesehatan tentang gambaran klinis yang berbeda dengan Delta.

"Kami telah melihat banyak pasien Delta selama gelombang ketiga. Dan ini tidak sama dengan gambaran klinis. Sebagian besar dari mereka melihat gejala yang sangat ringan dan sejauh ini tidak ada pasien yang dirawat bahkan operasi," katanya.

Dr Cotezee menyoroti bahwa mereka dapat merawat pasien secara konservatif di rumah.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Yurika Nendri Novianingsih)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini