TRIBUNNEWS.COM - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Omicron berkembang biak lebih cepat di saluran udara dan lebih lambat di paru-paru.
Pada Rabu (15/12/2021), para peneliti mengatakan terdapat perbedaan utama antara Omicron dengan varian lain virus corona terkait seberapa efisien dalam berkembang biak yang dapat membantu memprediksi efek Omicron.
Dikutip dari reuters.com, Omicron berkembang 70 kali lebih cepat di jaringan pelapis saluran udara dan menyebarkan dari satu orang ke orang lainnya.
Perkembangan Omicron ini dinilai lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta.
Baca juga: Gejala Covid-19 Varian Omicron Tergolong Ringan hingga Berat, Berikut Ini 5 Gejala Ringan Omicron
Namun, pada jaringan paru-paru, Omicron bereplikasi 10 kali lebih lambat, yang kemungkinan tidak terlalu parah.
Di sisi lain, penelitian ini sedang dalam tinjauan untuk publikasi dan belum dirilis oleh tim peneliti.
Omicron sebagian dapat lolos dari kekebalan vaksin
Kemudian, dalam rilis berita yang dikeluarkan oleh Universitas Hong Kong, pemimpin studi Dr Michael Chan Chi-wai mengatakan, tingkat keparahan penyakit pada manusia tidak hanya ditentukan oleh replikasi virus, tetapi juga oleh respons imun setiap orang terhadap virus.
Adanya infeksi terkadang berkembang menjadi peradangan yang mengancam jiwa.
Chan menambahkan, "Dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular dapat menyebabkan penyakit dan kematian yang lebih parah, meskipun virus itu sendiri mungkin kurang patogen."
Selain itu, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa varian Omicron sebagian dapat lolos dari kekebalan vaksin.
Kemudian, dari infeksi sebelumnya, ancaman keseluruhan dari varian Omicron kemungkinan akan sangat signifikan.
Omicron mencengkeram sel lebih erat dan menahan beberapa antibodi.
Menurut para peneliti, varian Omicron yang menempel pada sel dan antibodi menjelaskan perilakunya dan akan membantu dalam merancang antibodi penetralisir.