News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penelitian Terbaru: Omicron Berkembang 70 Kali Lebih Cepat dari Delta, Lolos dari Kekebalan Vaksin

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Berikut penelitian terbaru Omicron, berkembang 70 kali lebih cepat dari Delta hingga sebagian dapat lolos dari kekebalan vaksin.

Dengan menggunakan model komputer dari protein lonjakan pada permukaan Omicron, para peneliti menganalisis interaksi molekuler.

Interaksi ini terjadi ketika lonjakan mencapai protein permukaan sel yang disebut ACE2, pintu gerbang virus ke dalam sel.

Ilustrasi - Berikut penelitian terbaru Omicron, berkembang 70 kali lebih cepat dari Delta hingga sebagian dapat lolos dari kekebalan vaksin. (Justin TALLIS / AFP)

Omicron menyerang antibodi dari berbagai sisi

Menurut Joseph Lubin dari Rutgers University di New Jersey, secara metaforis, virus asli bertaut dengan ACE2, sedangkan cengkeraman Omicron saling terikat.

Lubin menambahkan, mutasi Omicron bekerja sama untuk membantu menginfeksi sel.

Tim peneliti juga memversikan lonjakan dengan berbagai kelas antibodi yang mencoba menyerangnya.

Serangan antibodi dari berbagai sisi, dapat diserang dari arah belakang dan adapula yang menyerang bagian depan.

Beberapa antibodi seperti terguncang, sementara yang lain cenderung tetap efektif.

Hasil temuan yang diposting pada Senin (13/12/2021) di situs web bioRxiv sebelum ditinjau lebih lanjut, perlu diverifikasi.

Orang yang terinfeksi tidak sadar menyebarkan virus

Empat dari 10 orang yang terinfeksi mungkin secara tidak sadar menyebarkan virus.

Orang yang terinfeksi dan tidak menunjukkan gejala mungkin secara signifikan dapat menularkan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan online pada Selasa (14/12/2021) di jurnal JAMA Network Open, hal ini mengingatkan bahwa mereka menyumbang 40,5 persen dari infeksi yang dikonfirmasi di seluruh dunia.

Selain itu, para peneliti juga mengumpulkan data dari 77 penelitian sebelumnya yang melibatkan total 19.884 orang yang terkonfirmasi infeksi SARS-CoV-2.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini