TRIBUNNEWS.COM - Varian baru Covid-19, Omicron di Indonesia ditemukan pada pasien yang tidak memiliki riwayat ke luar negeri.
Pasien tersebut adalah N, seorang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lantas, publik pun menduga sebelumnya varian Omicron sudah masuk ke Indonesia, tetapi tidak terdeteksi.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan pendapatnya.
Nadia menyebut, masih banyak yang perlu dipelajari dari varian Omicron ini.
Menurutnya, kasus Omicron yang ditemukan di komunitas tidak hanya terjadi di Indonesia.
Nadia menyebut ada negara bagian di Amerika Serikat yang mengalami hal serupa, begitu juga dengan Spanyol dan Prancis.
Baca juga: Omicron: Apa yang bisa dipelajari dari pengalaman Afrika Selatan menghadapi varian baru ini?
Baca juga: Soal Kasus Omicron Pertama di Indonesia, Pemerintah Telusuri Riwayat Kontak Erat Pasien
"Kasus yang seperti kita alami, ini juga dialami negara bagian di Amerika Serikat, di Spanyol dan di Prancis."
"Jadi malah tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan mungkin saja dia tertular dari lingkungan yang banyak menangani pasien-pasien Covid-19, kemudian mutasi itu terjadi," kata Nadia, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Jumat (17/12/2021).
"Mengapa ini pada petugas kebersihan di karantina, yang artinya terlokalisir pada saat karantina, proses (mutasi, red) terjadi," tambah Nadia.
Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane juga turut memberi penjelasan.
Masdalina menyampaikan, hal itu bisa terjadi lantaran Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan di Indonesia hanya pada pasien yang terkonfirmasi positif saja.
Baca juga: Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia, Berikut Ciri-ciri Gejala dan Langkah Pencegahan
Baca juga: Omicron Mulai Masuk ke Indonesia, Ini Arahan Lengkap Jokowi ke Masyarakat
"Karena WGS kita saat ini lebih banyak melakukan pada mereka yang positif."
"Padahal mereka yang negatif juga bisa berkemungkinan beberapa hari kemudian itu positif atau mendapatkan omicron," jelas Masdalina.