News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2021

Kaleidoskop 2021: Lonjakan Kasus Covid-19 hingga Heboh Pria Mengaku Joki Vaksin Disuntik 17 Kali

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien Covid-19 tiba di Asrama Haji Kota Batam, Kepulauan Riau, untuk menjalani karantina. Pada Juli 2021 tercatat puncak kasus covid-19 karena serangan varian Delta. Kaleidoskop 2021: Lonjakan Kasus Covid-19 hingga Heboh Pria Mengaku Joki Vaksin Disuntik 17 KaliTribun Batam/Argianto DA Nugroho

Pemberlakukan syarat wajib sertifikat atau wajib vaksinasi serta penerapan aplikasi PeduliLindungi di pusat perbelanjaan sebagai upaya menekan penularan Covid-19.

11. November

Cakupan vaksinasi Covid-19 Indonesia melebihi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO menargetkan setiap negara untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasinya pada akhir bulan september 2021. Sekurangnya 40 persen pada akhir tahun 2021 ini dan 70 persen populasi dunia pada pertengahan 2022.

Hingga Minggu (14/11) pukul 18:00 WIB, dari 208,2 juta sasaran, sekitar 215,6 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 130,3 juta orang yang menerima vaksin (62,5 persen dari sasaran) dosis pertama.

Lebih dari 84,1 juta di antaranya (40,4 persen) sudah mendapatkan dosis kedua. Untuk vaksinasi ke-3/booster bagi tenaga kesehatah sudah diberikan sebanyak 1,19 juta (81%).

"Indonesia telah melampaui target WHO tersebut, yakni mampu memberikan vaksinasi lengkap setidaknya 40 persen populasi pada akhir tahun 2021," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi

Abdul Rahim (49), pria yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19, saat diambil sampel darah dan urin oleh Dinkes Sulsel (kanan). (TribunTimur/Nining Angraeni)

12. Desember

Seorang pria di Pinrang Sulawesi Selatan telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 sebanyak 17 kali.

Pria yang bernama Abdul Rohim ini mengaku menjadi joki vaksin demi mendapatkan uang ratusan ribu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Polisi pun bergerak mendalami pengakuan yang viral dalam video berdurasi 31 detik itu.

Merespon kejadian ini, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, pemberian suntikan vaksin berulang kali tidak memiliki efek samping atau dampak yang membahayakan.

Meski demikian hal itu tidak perlu dilakukan.

"Tidak ada dampak atau efek sampingnya, seperti yang terlihat pada orang yang disuntikkan itu, sehat walafiat, jadi tidak berbahaya, namun tidak perlu," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (22/12/2021).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini