TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Penyumbang penambahan besar kasus Covid-19 tidak lagi didominasi provinsi di wilayah Pulau Jawa.
Saat ini, lima provinsi dengan penambahan terbesar kasus Covid-19 adalah DKI Jakarta dengan penambahan 526 kasus, Kepulauan Riau penambahan 168 kasus, Jawa Barat 121 kasus, Papua Barat 117 kasus, dan Jawa Timur 108 kasus.
"Bahwa pada satu minggu terakhir, terdapat kenaikan kasus naisonal dari 1215 menjadi 1409 kasus mingguan," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Selasa (4/12/2021).
Dua provinsi menyumbang terbesar kasus mingguan selama empat minggu berturut-turut adalah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.
Baca juga: Update Corona Global 4 Januari 2022, Indonesia Peringkat ke-30 Kasus Baru, Australia Nomor 1 Dunia
Baca juga: UPDATE Corona 4 Januari 2022: Ada 299 Tambahan Kasus, 168 Pasien Sembuh
Hal ini, kata Wiku dikontribusikan oleh dua provinsi yang telah mengalami kenaikan kasus mingguan selama 4 minggu berturut-turut.
Kasus di Provinsi DKI Jakarta meningkat dalam empat minggu berturut-turut, yaitu dari 212 naik menjadi 254, kemudian menjadi 348, dan terakhir mencapai 526 kasus.
Sedangkan Kepulauan Riau meningkat cukup tajam. Dari yang awalnya hanya 2 kasus meningkat jadi 93 kasus, kemudian 140, dan terakhir mencapai 168 kasus.
"Kenaikan kasus 4 minggu berturut-turut di saat kasus provinsi mengalami penurunan, serta kasus positif rendah menunjukkan alarm yang perlu segera ditindaklanjuti," tegas Wiku.
Penurunan Kasus
Baca juga: Wagub DKI Ahmad Riza Patria Sebut Kasus Omicron Meningkat, Total Ada 162 Orang di Jakarta
Namun Wiku menegaskan, Indonesia telah berhasil menurunkan trend kenaikan kasus Covid-19 dibandingkan tahun sebelumnya.
"Berbeda dengan tahun lalu, trend penurunan kasus masih terus terjadi sejak bulan Juli 2021 hingga awal Januari 2022. Bahkan penambahan kasus pada minggu pertama Januari 2022 hanya sebesar 1409 kasus," ungkapnya.
Berkaca penambahan kasus positif nasional minggu pertama 2021, penambahan kasus positif nasional per 1 minggu pertama di tahun ini sangat kecil jumlahnya.
"Pada minggu pertama 2021, terjadi penambahan lebih dari 50 ribu kasus positif. Sementara di tahun ini penambahan tersebut hanya sebesar 1400 saja," kata Wiku.
Disebutkan, pada minggu pertama tahun 2021 mencapai 52.694 kasus positif. Jumlah tersebut dikontribusikan lima provinsi yang menyumbangkan kasus positif tertinggi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Punjab Berlakukan Jam Malam, Sekolah dan Perguruan Tinggi Ditutup
Baca juga: Wagub DKI Ahmad Riza Patria Sebut Kasus Omicron Meningkat, Total Ada 162 Orang di Jakarta
Lima provinsi itu adalah DKI Jakarta, sebesar 13.317, Jawa Barat 7.832, Jawa Tengah 6.726, Jawa Timur 6.375 dan Sulwaesi Selatan 3.656 kasus.
"Keberhasilan kita menghindari lonjakan kasus di akhir tahun ini merupakan pencapaian kolektif dari seluruh masyarakat dan pemerintah, baik pusat maupun daerah," kata Wiku.
Perkembangan yang baik ini, menurut Wiku, dapat menjadi pembuka tahun yang baik pula. Sepatutnya hal ini menjadi penyemangat seluruh lapisan masyarakat untuk terus menegakkan protokol kesehatan dengan lebih disiplin
"Dan pada pemerintah pusat dan daerah berupaya menekan penularan sekecil mungkin," katanya.
Wiku pun menjelaskan kunci mencegah lonjakan kasus sesuai rilis WHO di masa lonjakan kedua, di tengah keberadaan varian Delta.
Baca juga: Antisipasi Pemerintah Cegah Lonjakan Kasus Omicron di Indonesia serta Target Vaksinasi Tahun 2022
Salah satu upaya adalah timing atau waktu yang tepat. Lonjakan kasus hanya dapat dicegah dengan respon pengendalian kasus sedini mungkin.
"Kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan Riau untuk menindaklanjuti segera dalam dua minggu ke depan," ujarnya.
Di sisi lain, ia pun meminta agar Satuan Tugas Covid-19 posko pada fasilitas umum, tingkat desa dan kelurahan difungsikan seluruhnya. Agar pengawasan prokes dapat dilakukan secara maksimal.