News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sudah Ada 254 Kasus Omicron di Indonesia, Ini Gejala yang Paling Banyak Dialami Pasien

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus Covid-19 Omicron telah mencapai 254 kasus per Selasa (4/1/2022).

Penambahan kasus terbaru ada sebanyak 92 kasus pada Selasa kemarin.

Dari 254 kasus tersebut, 239 kasus di antaranya berasal dari pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus transmisi lokal.

Adapun untuk gejala yang dialami oleh pasien Omicron, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, gejala paling banyak adalah batuk sebanyak 49% dan pilek 27%.

“Mayoritas (penularan) masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49%) dan pilek (27%),” kata dr Nadia dalam keterangannya, dilansir laman Kemenkes.

Baca juga: Varian Omicron Dapat Kurangi Akurasi Alat Deteksi Covid-19 Rapid Antigen

Baca juga: WHO: Banyak Bukti yang Menunjukkan Gejala Lebih Ringan pada Varian Omicron

Sebelumnya, pada Senin (4/1/2021) pemerintah mencatat ada sebanyak 152 kasus Omicron di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pasien Omicron tersebut sejauh ini tidak ada yang menbutuhkan perawatan serius di RS, cukup diberi obat dan vitamin.

Bahkan tingkat saturasi oksigen penderita Omicron masih terbilang tinggi, yakni diatas 95 persen. 

“Dari 152 kasus yang masuk ke Indonesia, setengahnya tanpa gejala setengahnya lagi sakit ringan, mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih di atas 95%. Sekitar 23% atau 34 orang sudah kembali ke rumah," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Jakarta pada Senin (3/1/2022).

Antisipasi Lonjakan

Meski begitu, pemerintah telah melakukan antisipasi kemungkinan situasi terburuk jika terjadi lonjakan kasus seperti halnya saat serangan varian Delta pada pertengahan 2021 lalu.

Salah satu hal yang disiapkan yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit di seluruh Indonesia.

Berdasarkan pengalaman saat menangani lonjakan kasus akibat varian Delta, pemerintah juga menyiapkan kebutuhan oksigen medis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini