TRIBUNNEWS.COM - Penambahan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, terutama di DKI Jakarta terus terjadi.
Per Sabtu (8/1/2022), kasus terkonfirmasi Omicron di DKI Jakarta kini mencapai 333 orang.
Dikutip dari Kompas.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat sebanyak 13 kasus penularan varian Omicron dengan penyebaran transimisi lokal pada Sabtu kemarin.
Sementara untuk kasus impor (imported case) varian Omicron bertambah sebanyak sembilan kasus.
Baca juga: Tracing Omicron, Senin Besok 50 Warga Krukut Bakal Diswab Massal
Baca juga: Varian Omicron Melonjak, Pejabat Pemprov DKI Dilarang ke Luar Negeri
Dengan demikian, total penambahan kasus baru Covid-19 dengan varian Omicron di Jakarta pada Sabtu menjadi 22 kasus dan total penularan Omicron di Jakarta menjadi 333 kasus.
Sebanyak 84,1 persen dari 333 kasus tersebut, atau sebanyak 280 kasus terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri.
Sementara 53 lainnya merupakan transmisi lokal.
Lantas, apa saja gejala utama varian Omicron?
Dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, gejala yang paling banyak diderita pasien varian Omicron adalah batuk dan pilek.
Kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.
Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat Covid-19.
Hal terkait gejala varian Omicron, juga pernah disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.
Nadia mengatakan, gejala yang dialami oleh pasien Omicron, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala.
Gejala paling banyak adalah batuk sebanyak 49 persen dan pilek 27 persen.