Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro.
Pertama, harus diwaspadai jika anak sebelumnya pernah mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) cukup berat.
"Sebetulnya kalau kita lihat siapa yang tidak boleh, hanya satu yaitu yang pernah mengalami KIPI berat pada vaksinasi sebelumnya. Itu yang betul-betul harus diwaspadai," ungkap Sri ada kanal YouTube IDAI, dikutip Tribunnews, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: CARA CEK Tiket dan Jadwal Vaksin Booster Gratis di Aplikasi PeduliLindungi atau pedulilindungi.id
Baca juga: Dari Segi Umur Bersadarkan Jumlah, Anak Lebih Rendah Alami KIPI Dibanding Orang Dewasa
Sedangkan untuk indikasi penyakit lain, kemungkin hanya bersifat sementara.
Misalnya karena demam, flu, atau demam berdarah. Penyakit tersebut bisa sembuh dalam beberapa waktu.
Namun akan berbeda penanganannya jika anak memiliki penyakit menahun seperti kanker, jantung bawaan, ginjal dan sebagainya. Semua ini perlu dipertanyakan. Apakah terkontrol dengan baik, atau tidak.
Baca juga: Dua Pasien Omicron Meninggal, Dokter Paru: Segerakan Vaksinasi Covid-19
"Atau anak dengan asma misalnya. Tapi sering kambuh. Berarti belum terkontrol. Perlu konsultasi pada dokter yang merawat. Tidak bisa dikatakan anak setelah kanker gak boleh vaksin, tidak bisa begitu," papar Sri lagi.
Kalau anak sudah remisi atau sembuh, tidak ada keluhan, maka justru harus dilindungi dari Covid-19 dengan melakukan vaksinasi Covid-19.
"Karena kalau kena covid jadi berat. Justru mereka harus dilindungi. Hanya timing dan waktu diatur. Kita bisa berkonsultasi dengan dokter yang dirawat," pungkasnya.