Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) atau Indonesian Society of Internal Medicine merilis informasi seputar vaksin booster untuk Covid-19.
Diketahui, sejak pertengahan Januari lalu pemerintah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi booster ini serta vaksinasi primer bagi lansia dan anak-anak.
Berikut pertanyaan seputar vaksin booster Covid-19 yang dirangkum dari rilis PAPDI yang diterima Tribunnews.com, Selasa (1/2/2022).
1. Apa beda vaksin booster dan vaksin ketiga?
Vaksin booster diberikan pada individu yang telah diberikan vaksinasi primer lengkap dan mencapai kadar antibodi yang adekuat, namun seiring kadar antibodi tersebut semakin menurun sehingga perlu diberikan booster.
Sementara vaksin ketiga adalah vaksin yang diberikan pada individu yang setelah dua kali vaksin primer lengkap kadar antibodinya belum tercapai secara adekuat sehingga perlu diberikan vaksin ketiga.
Contohnya, pada kelompok imunokompromais berat seperti individu post transplantasi organ atau keganasan hematologi. Pengukuran antibodi sesudah vaksinasi dilakukan dalam rangka penelitian dan pemeriksaan tersebut tidak dianjutkan di luar penelitian
2. Mengapa perlu vaksin booster?
Baca juga: Jokowi Minta Vaksinasi Booster Dipercepat dan Kedisiplinan Prokes Makin Ditegakkan
Vaksin booster diperlukan untuk mningkatkan kembali kadar antibodi yang menurun seiring dengan waktu sehingga kekebalan terhadap infeksi Covid-19 meningkat adekuat.
3. Apa yang dimaksud booster homolog dan heterolog?
Vaksin booster homolog merupakan vaksin yang diberikan dengan jenis vaksin yang sama, misalnya jika vaksin primernya diberikan dengan vaksin Sinovac maka vaksin boosternya dengan Sinovac juga.
Sedangkan booster heterolong yaitu vaksin booster yang diberikan dengan jenis vaksin primer yang berbeda, misalnya vaksin primer dengan Sinovac dan boosternya dengan vaksin Pfizer.
4. Apakah setiap tahun perlu divaksin booster? Apakah aman divaksin terus menerus?