18. Apakah perlu dilakukan pemeriksaan antibodi setelah vaksinasi booster? Jika iya, kapan dapat dilakukan pemeriksaan?
Pemeriksaan antibodi setelah vaksin booster tidak perlu dilakukan. Jika dilakukan pemeriksaan, waktunya minimal 14 hari setelah dilakukan vaksin booster.
Baca juga: Kemenparekraf Targetkan Booster 2.000 Pelaku Parekraf di Gedung Film Jakarta
19. Pasien dengan autoimun, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?
Konsultasikan ke dokter yang merawat untuk menentukan apakah telah layak diberikan vaksin booster atau belum.
20. Pasien dengan menggunakan imunosupresan, bagaimana syarat pemberian vaksin booster?
Konsultasikan dengan dokter yang merawat terkait penggunaan obat-obatan imunosupresan sebelum dan sesudah vaksin booster.
21. Pasien dengan HIV, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?
Jawab: Pasien imunokompromais merupakan pasien prioritas mendapatkan vaksin booster.
Jika kondisi pasien baik, minum ARV teratur, sudah waktunya untuk vaksinasi booster, dan tidak ada ditemukan infeksi imunokompromais maka pasien dapat diberikan vaksin booster.
22. Pasien dengan komorbid seperti DM tipe 2, jantung, penyakit paru, dan sebagainya, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?
Pasien dengan komorbid merupakan pasien prioritas untuk mendapatkan vaksin booster. Jika kondisi pasien baik dan stabil, pasien dapat diberikan vaksin booster.
Baca juga: Ketentuan Baru Vaksinasi Booster 2022 dari Kemenkes: Interval 8 Minggu
Konsultasikan ke dokter yang merawat terkait kelayakan untuk divaksin booster.