Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat timbul beberapa pertanyaan apakah Indonesia telah mencapai herd immunity.
Begitu pun dengan isu peralihan pandemi menjadi endemi karena trend penurunan kasus beberapa waktu lalu.
Namun trend kenaikan kasus positif Covid-19 akibat varian Omicron membuat peralihan pandemi dan endemi menjadi jauh untuk terjadi saat ini.
Hal ini diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman Indonesia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, BOR di Jakarta Kini Capai 57 Persen, ICU Sudah 22 Persen
Di sisi lain, jika Indonesia beralih ke endemi, masalah akan tetap ada. Orang yang terinfeksi pun tetap ada.
"Ketika status sudah endemi, sebetulnya sebagaimana malaria, itu kan endemi. Selain itu ada tuberkolosis yang menyebabkan pandemi, setahun itu ada jutaan yang terinfeksi di dunia,"ungkap Dicky pada Tribunnews Senin (31/1/2022).
Sebelum ada virus Covid-19, endemi tuberkulosis menjadi penyakit yang paling menakutkan dan banyak sebabkan kematian.
"Infeksi juga banyak. Jadi endemi itu bukan kondisi yang bagus. Harus disadari. Jangan eforia seperti herd immunity, ternyata gak tercapai. Padahal saya ingatkan kalau herd immunity itu long term," paparnya lagi.
Namun Dicky menyebutkan ada kemungkinan jika pandemi Covid-19 beralih menjadi epidemi.
Namun tidak berdampak pada seluruh daerah.
"Di Indonesia mungkin beberapa kabupaten dan kota akan mengalami kejadian luar biasa kalau cakupan vaksinasi Covid-19 buruk," kata Dicky menambahkan.
Ketika status pandemi dicabut, negaranya nantinya akan terbagi tiga terkait kondisi pandemi. Terkendali dengan ditandai angka reproduksi 0,5, begitu pula dengan tes positif rate yang juga 0.5.
Lalu kondisi negara yang terkendali jarang adanya kemunculan kasus aktif. Sedangkan kondisi endemi adalah angka reproduksi 1, dan situasi penularan bersifat statis. Yaitu dari satu orang, ke satu orang yang lain.
Dan hal itu masih dalam kondisi yang tidak baik dan berbahaya. Lalu yang ketiga adalah situasi negara yang pandemi menjadi epidemi. Masih mengalami lonjakan kasus, tapi tidak berlaku pada semua negara.