TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Sabtu (5/2/2022).
Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 33.729 kasus.
Sebelumnya, Jumat (4/2/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 32.211.
Hal ini berarti terjadi penambahan hampir seribu kasus dibanding Jumat kemarin.
Baca juga: Penerbangan Internasional ke Bali Dibuka di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Apa Kata Sandiaga?
Bertambahnya kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.480.423 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data Satgas Covid-19 yang diterima Tribunnews.com pada Sabtu sore pukul 16.56 WIB.
Kabar baiknya, sebanyak 10.471 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.172.458.
Baca juga: Kisah Kepala SMPN 2 Depok Sleman: 2 Kali Positif Covid-19, Kini Sedang Isolasi
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 44 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 144.497.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemkab Bantul Terapkan PTM 50 Persen
Kasus Kematian Harian Covid-19 Naik 10 Kali Lipat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, tercatat, pada 4 Februari 2022 kemarin, 42 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Padahal, sebulannya atau 4 Januari 2022, ada 3 orang yang meninggal akibat Covid-19.
Artinya angka kematian harian sudah naik lebih dari 10 kali lipat.
"Memang kenaikannya jauh lebih rendah dari trend peningkatan kasus, tetapi kejadian wafat kan amat menyedihkan dan tidak dapat tergantikan," kata Mantan Direktur WHO Asia Tenggara
Prof Tjandra Yoga Aditama, Sabtu (5/2/2022).
Baca juga: Pemkot Tegal Siapkan Rusunawa Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19
Ada dua analisa mendalam dari kasus kematian ini.
Pertama tentang varian Omicron yang berhubungan dengan peningkatan angka kematian.
Omicron sejauh ini telah mencatat lima orang meninggal.
Dapat dianalisa varian mana yang menyebabkan angka kematian naik menjadi sampai 42 orang kemarin.
"Kalau ternyata meninggal akibat varian Delta (karena yang meninggal akibat Omicron tercatat lima orang) maka perlu juga digali apakah memang jumlah pasien varian Delta juga makin meningkat sehingga ada peningkatan kematian ini," ungkap pakar kesehatan FKUI ini.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Nakes Kembali Dibayangi Ancaman Burnout Syndrome
Di sisi lain, kematian akibat varian Omicron, maka tentu perlu digali kenapa varian Omicron sampai menimbulkan kenaikan kematian seperti ini.
Kedua, analisa yang lebih tehnik klinis. Dalam hal ini akan baik kalau dilakukan audit untuk mengetahui penyebab kematian.
Seperti yang biasa dilakukan maka dapat dianalisa kelompok umur yang wafat, jenis kelamin, ada tidaknya komorbid dan kalau ada maka apa jenisnya, status vaksinasi dan yang juga penting adalah dimana tempat meninggalnya, apakah di rumah sakit atau di rumah.
"Data yang didapat akan punya dampak klinik bagaimana penanganan pasien gawat dan juga dampak kebijakan kapan pasien harus masuk rumah sakit, atau bentuk kebijakan terkait lainnya," jelas Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)