Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus harian Covid-19 terus naik, kendati demikian, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih rendah.
Sebagian besar kasus terkonfirmasi merupakan kasus tanpa gejala dan bergejala ringan.
Diketahui, penularan dari varian Omicron ini lebih cepat, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah.
''Hal ini dapat terlihat dari kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional masih sangat rendah. Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini juga tidak bergejala dan gejala ringan. Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai,'' ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.
Baca juga: Ratusan Pasien Covid-19 Kini Dirawat di RLC Tangerang Selatan
dr. Nadia menyampaikan bahwa pemerintah mengimbau masyarakat yang positif Covid-19 namun tidak bergejala ataupun bergejala ringan tidak perlu ke rumah sakit.
Cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat, serta memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia, atau melapor ke Puskesmas terdekat.
"Kita dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan, serta membantu menyelamatkan orang lain yang memiliki gejala sedang hingga kritis," terang dr. Nadia.
Secara nasional, tren perawatan pasien atau yang biasa disebut Bed Occupancy Ratio (BOR) di Indonesia masih berada pada ambang batas yang aman.
Baca juga: Penerbangan Internasional ke Bali Dibuka di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Apa Kata Sandiaga?
Hingga kemarin, baru 20 persen (16.712) pasien yang dirawat dari 80.344 tempat tidur yang tersedia untuk penanganan Covid-19.
Data terbaru dari Kota Depok, Jawa Barat misalnya, menunjukkan konfirmasi kasus positif lebih tinggi daripada gelombang kedua 2021 lalu, pasien yang dirawat di rumah sakitnya baru mencapai 52 persen.
Sementara itu kapasitas ruangan yang dialihkan untuk pasien Covid-19 masih 22 persen dari 30 persen ruangan untuk penanganan Covid-19.