Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Berdasarkan data internal IDAI sedang terjadi peningkatan kasus infeksi Covid-19 Omicron pada anak, terutama di wilayah luar Jawa.
Demikian dikatakan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Selasa (22/2/2022).
Dari 70 kasus di awal Januari hingga 14 Februari sudah naik menjadi 350 kali lipat.
“Ini sudah melewati puncak dari gelombang yang pernah kita capai di Juli 2021, jadi kalau dari data kasus anak-anak itu sudah lewat dan percepatannya sangat cepat,” tutur dr. Piprim dalam Webinar Kesehatan: “Bahaya Covid-19 Omicron Pada Balita & Anak, Bagaimana Solusinya?” katanya.
Ia mengimbau para orang tua untuk tidak panik saat anak terinfeksi Covid-19, meski tak boleh menganggap remeh, karena berisiko pada masalah kesehatan yang fatal.
Baca juga: 141 Juta Orang di Indonesia Sudah Disuntik 2 Dosis Vaksin Covid-19, Vaksin Booster 8 Juta
“Ada beberapa kasus laporan pada dokter anak yang menerima kasus Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) bisa menyebabkan gagal jantung dan diabetes melitus, juga bisa merusak organ-organ lain. Dengan demikian yang perlu dilakukan upaya mencegah agar anak tidak terpapar dengan covid varian apapun,” terang dr. Piprim.
Potensi untuk anak mengalami (MIS-C) beberapa waktu kemudian setelah covid selesai ini masih mengancam anak-anak.
"Jadi hati-hati terhadap potensi long covid atau MISC yang bisa menimpa bahkan ketika swabnya sudah negatif,” sambung dr. Piprim lagi.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Fify Mulyani, MARS menjelaskan, pada umumnya untuk gejala pada bayi meliputi kesulitan bernapas, batuk yang terus-menerus, disertai dengan nafas yang pendek.
Juga adanya penurunan intensitas buang air kecil, bayi menolak untuk disusui dan juga mengalami demam tinggi meski telah diberikan obat penurun panas.
Sementara pada anak yang usianya lebih besar atau pada balita gejala infeksi Omicron paling sering dilaporkan alami pilek, sakit kepala, demam dan yang paling umum adalah mengeluh sakit tenggorokan.
Untuk menjaga imunitas si kecil, dr. Sherly Indriani Head of Medical Affairs & CME Darya-Varia Laboratoria pun menyarankan para orang tua untuk memberikan asupan vitamin C dan juga Zinc.
Seperti diketahui, Zinc dan vitamin C baik sekali untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak terutama di masa pandemi.