TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 masih berlangsung di seluruh dunia.
Kini, pandemi Covid-19 di Indonesia bakal masuk tahun ketiga.
Dua tahun lalu, tepatnya pada 2 Maret 2020 merupakan hari di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan.
Berbagai upaya untuk mencegah penuiaran Covid-19 terus dilakukan pemerintah dalam kurun 2 tahun ini.
Baca juga: Selain Krisis akibat Invasi oleh Rusia, Pengamat Sebut Ukraina Dihantui Melonjaknya Kasus Covid-19
Salah satunya, program vaksinasi.
Memasuki tahun ketiga dari pandemi, vaksinasi Covid-19 dinilai tak bisa menjadi satu-satunya cara menghadapi Covid-19 kedepannya.
Ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut vaksin tidak bisa menjadi andalan.
Selain vaksin, kata Dicky, perlu perubahan perilaku manusia yang disesuaikan dengan situasi Covid-19.
Baca juga: Bergejala Covid-19 Pulang dari Liburan, Kemenkes Minta Warga Segera Isoman
Termasuk halnya, tetap displin menerapkan protokol kesehatan.
"Vaksinasi saja tidak bisa menjadi andalan, harus ada perilaku yang lebih adaptif merespon situasi hidup dengan Covid-19."
"Masyarakat hidup lebih sehat, program sistem kesehatan lebih kuat, kemudian sanitasi lingkungan dan aspek lainnya. Misalnya, kualitas udara perkantoran," kata Dicky kepada Tribunnews.com, Selasa (1/3/2022).
Dicky menilai penanganan Covid-19 sudah menunjukkan arah yang lebih baik.
Meskipun begitu, ia mengingatkan bahwa ancaman varian baru Covid-19 bisa saja muncul.
Baca juga: Penyebab Seseorang Dapat Mengalami Reinfeksi Covid-19
Varian baru bisa muncul jika sistem penanganan Covid-19 melemah, baik dari sisi 3T maupun cakupa vaksinasi yang tidak seimbang.