"Salah satunya ketika terjadi ketidaksetaraan vaksinasi baik global maupun nasional, ada daerah yang menjadi lahan subur Covid-19 untuk bersikulasi."
"Itu yang melahirkan varian baru, varian combinant, atau bahkan ancaman virus baru," kata dia.
Namun di sisi lain, potensi dampak buruk dari varian baru juga bisa minimal terjadi.
Hal tersebut seiring dengan imunitas yang terbentuk.
"Karena cakupan vaksinasi sudah meningkat artinya lanskap imunitas membuat potensi buruk dari varian baru menjadi kecil, namun bukan berarti Covid-19 menjadi tidak serius," ujarnya.
Perlukah Vaksin Booster Lagi kedepannya?
Mengingat ancaman varian baru yang bisa muncul ke depannya, sebagian publik bertanya-tanya apakah perlu adanya vaksinasi booster keempat.
Terkait hal itu, Dicky belum bisa memberi jawaban sebab situasi Covid-19 berjalan dinamis.
Namun, ia berpandangan, vaksinasi cukup dilakukan 3 dosis saja bagi masyarakat umum.
Baca juga: WHO Laporkan Kasus Kematian Covid-19 Global Terus Turun Kecuali di Wilayah Pasifik Barat
Sementara, vaksin booster setelah dosis ketiga bisa diberikan pada kelompok tertentu.
"Ini yang belum bisa kita prediksi apakah ini akan terus tiap tahun."
"Tapi yang jelas populasi umum, tidak memerlukan vaksin booster tiap tahun, tampaknya cukup 3 dosis."
"Setelah 3 dosis, akan lebih selektif pada kelompok yang beresiko tinggi," kata Dicky.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)
Baca berita virus corona lainnya